Corona di Bali

Ubah Zona Merah Jadi Zona Hijau Dalam 3 Bulan, Pemkab Bangli Bakal Tiru Langkah Pemkab Lombok Barat

Dalam jangka waktu tiga bulan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, NTB berhasil mengubah zona merah menjadi zona hijau.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana pertemuan antara Pemkab Bangli bersama Pemkab Lombok Barat, Jumat (2/10/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dalam jangka waktu tiga bulan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, NTB berhasil mengubah zona merah menjadi zona hijau.

Hal ini terungkap dalam studi tiru Pemerintah Kabupaten Bangli terkait optimalisasi penanganan Covid-19 di Bangli, Jumat (2/10/2020).

Sekda Lombok Barat, H. Baehaqi dalam pertemuan tersebut tidak memungkiri bahwa awal terjadinya pandemi Covid-19, seluruh wilayah di Indonesia mengalami kepanikan.

Begitupun di Lombok Barat, yang mana banyak masyarakat menganggap Covid-19 adalah hoax sehingga cukup sulit untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Sulit untuk mencegah agar tidak berkumpul. Salah satunya dalam kegiatan keagamaan ataupun acara seperti pernikahan,” ujarnya Jumar (2/10/2020).

Hasil Pemeriksaan Forensik RSUP Sanglah, Ada Dugaan Abortus, Usia Orok 6 Bulan Dalam Kandungan

Kronologi Kasus Jambret di Jalan Letda Winda Denpasar, Pelaku Incar Kalung Emas Korban

Masuk Kategori Tempat Simulasi Vaksinasi Covid-19, Puskesmas Abiansemal I Siapkan Skema

Berdasarkan data per bulan Juli, kabupaten Lombok Barat masuk dalam zona merah dengan angka kematian saat itu mencapai 27 orang.

Pihaknya di kabupaten pun telah membuat dua tim di bawah satgas penanganan covid-19, yakni Tim Penanganan dan Tim Pencegahan.

Selain itu juga membentuk Kampung Sehat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Di kampung sehat ini, masyarakat juga menyediakan tempat rumah isolasi bagi warga yang hasil swabnya positif.

“Mereka akan lebih nyaman dan tenang diisolasi di kampungnya ketimbang isolasi di rumah sakit, karena lebih dekat dengan keluarga. Ini merupakan stategi kami dalam sosialisasi, sehingga masyarakat bisa lebih memahami Covid-19,” jelasnya.

Grogi Distop Tim Yustisi, Mobil Hampir Seruduk Kantor Samsat di Gianyar

15 Fotografer Bali Pamerkan 40 Foto Covid-19 di Denpasar Festival 2020

Hasil Sidang Terhadap Polisi yang Memeras Turis Jepang Rp. 1 Juta

Melalui kampung sehat pihaknya juga melakukan diskusi dan mempelajari jumlah kasus kematian secara statistik.

Hasilnya, diketahui 98 persen warga yang meninggal adalah mereka yang punya penyakit bawaan (Kormorbid). Baik darah tinggi, asma, gagal ginjal, kanker paru-paru, dan sebagainya.

Data komorbid selanjutnya disebar ke seluruh kabupaten Lombok Barat, dengan tujuan mejaga masyarakat yang memiliki penyakit bawaan, agar tidak melakukan perjalanan jauh.

Dengan demikian, kasus kematian dapat lebih ditekan.

“Ditambah lagi adanya lomba kampung sehat yang memiliki nilai imbas terhadap kampung-kampung lain. Karena masyarakat ini kan melihat dan meniru,” ucapnya.

Sering Dikonsumsi, Berikut 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal

Terkait Penemuan Orok Bayi di Sanur, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

Waspada, Ini Tanda-tanda Jantung Sedang Bermasalah, Nyeri di Dada hingga Sesak Napas

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved