Temuan Orok di Sanur
Jasad Orok di Sanur Tidak Dapat Dikenali Jenis Kelaminnya Oleh Pihak Forensik
Pihak Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) Rumah Sakit Umum Sanglah Kota Denpasar sulit mengenali jenis kelamin jasad orok yang ditemukan di Sanur
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pihak Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) Rumah Sakit Umum Sanglah Kota Denpasar sulit mengenali jenis kelamin jasad orok yang ditemukan di Sanur, Denpasar, Bali, pada Jumat (2/10/2020) kemarin.
"Kami telah memeriksa jasad orok tersebut, orok tersebut diperkirakan berusia 6 bulan di dalam kandungan, karena kondisinya yang belum matang sulit dinilai jenis kelamin laki atau perempuan, ditambah kondisi awal orok tersebut saat ditemukan," terang Kepala IKF RSUP Sanglah, dr. Kunthi Yuliati kepada Tribun Bali, Sabtu (3/10/2020).
Sementara itu, dr. Dudut selaku dokter jaga IKF RSUP Sanglah yang menangani jasad orok tersebut menyampaikan, bahwa dari hasil pemeriksaan, orok tersebut berusia sekitar 6 bulan dalam kandungan, diduga akibat dari abortus.
"Telah diperiksa orok yang umur dalam kandungan sekitar 6 bulan, dugaan ada akibat abortus," kata dr. Dudut saat dikonfirmasi Tribun Bali.
• BREAKING NEWS! Jasad Bayi Dibuang di Jalanan Sanur & Unggahan Syok Nana Mirdad Sebut Soal Karma
• Jasad Orok yang Ditemukan di Sanur Diperiksa Forensik RSUP Sanglah
• Hal-Hal yang Membuatmu Hidupmu Rumit Berdasarkan Zodiak, Aries Mudah Marah dan Impulsif
Orok tersebut memiliki panjang badan 31 centimeter dan berat badan 320 gram.
Sementara jenis kelamin tidak dapat ditentukan dan belum mampu hidup di luar kandungan.
"PB 31 cm, BB 320 gram, jenis kelamin belum dapat ditentukan, belum mampu hidup di luar kandungan," katanya.
Penemuan jasad orok tersebut menggegerkan warga yang beraktivitas di Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Bali, Jumat (2/10/2020) pagi.
Salah satunya artis Nana Mirdad, melalui akun instagramnya @nanamirdad_, istri Andrew White ini menuliskan di story instagram soal penemuan mayat bayi yang ia saksikan saat beraktivitas jalan kaki pagi hari.
"Ya Tuhan, jalan kaki pagi ini dimulai sangat shock dan menyedihkan, begitu aku dan Andrew keluar dari mobil kita nemu mayat bayi yang dibuang di jalan, ancur, dijilat anjing-anjing, dilindas mobil di pantai KFC Sanur,"
"Siapapun, siapapun yang melahirkan dan buang bayi ini di jalan dalam keadaan telanjang untuk dimakan anjing dan dilindas mobil sampai seluruh isi badan dan kepalanya keluar, percayalah karma itu ada," tulis Nana Mirdad.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali, Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tribun Bali, Dewa Mahendra membenarkan kejadian tersebut.
"Benar, ada penemuan orok, kondisi 810 meninggal dunia di Jalan Hang Tuah, Sanur, jasad bayi dievakuasi petugas dari Pos Mahendradatta sekitar pukul 07.00 Wita," kata Dewa
"Tidak ada identitas dan tidak diketahui jenis kelaminnya," sambungnya.
Mayat bayi yang sudah dalam kondisi hancur dan berlumuran darah tersebut kemudian dievakuasi dimasukkan ke dalam kardus berselimut kain.
Selanjutnya, petugas mengevakuasi orok tersebut dari tempat kejadian perkara (TKP) menuju Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar
"Kami lakukan tindakan mengevakuasi orok dari TKP menuju Kmj RSUP Sanglah," ucapnya.
Petugas medis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar yang menangani penemuan orok di Jalan Hang Tuah, Sanur, Denapsar Selatan, Denpasar, Bali, Jumat (2/10/2020) pagi mengungkapkan kondisi jasad orok tersebut.
"Kondisi jasadnya hancur, dievakuasi pakai kardus, kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Dempasar," kata A.A. Mas Ayu, Amd.Kep kepada Tribun Bali.(*)