2 Orang Nelayan Hilang Saat Melaut di Perairan Kelan, Tim SAR Lakukan Pencarian

Dua orang nelayan hilang saat melaut dari Perairan Kelan hendak menuju sebelah selatan Tanah Lot.

Humas Basarnas Bali
Tim Sar sedang melakukan pencarian nelayan yang hilang saat melaut dari Perairan Kelan hendak menuju sebelah selatan Tanah Lot. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dua orang nelayan hilang saat melaut dari Perairan Kelan hendak menuju sebelah selatan Tanah Lot.

Mereka berangkat pada hari minggu (4/10/2020) lalu sekitar pukul 16.00 WITA untuk menjaring ikan tongkol.

Pencarian oleh tim SAR gabungan memasuki hari ke dua, setelah kemarin malam 2 buah jukung nelayan setempat bergerak melakukan penyisiran, namun hasilnya nihil.

"Informasi awal kami terima kemarin Senin sekitar pukul 17.20 Wita dari bapak Nyoman, Polair Kedonganan," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, Selasa (6/10/2020) pagi.

Nora Alexandra Kembali Tuliskan Janji Setia pada Jerinx SID: Sabar Dan Kuat Suamiku

Tentukan Hasil Penjumlahan Berikut Ini! Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD: Penjumlahan dan Perkalian

Warna-Warni HUT TNI ke-75, Duo Pucuk Pimpinan Polisi di Bali Beri Surprise Anggota TNI

Diketahui identitas kedua nelayan tersebut bernama Heri Widodo (38) dan Diki (21) yang tinggal di Jalan Kecubung Lingkungan Kelan Abian Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Menurut informasi dari pemilik jukung, Nyoman Sudiarta bahwa ciri-ciri jukung yang hilang bertuliskan ARMADA berwarna putih dengan panjang 11 meter dan lebar 120 cm, serta menempel 2 buah mesin.

Hari ini tim SAR gabungan mengerahkan 1 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) melakukan pencarian di sekitar perairan yang biasa dilalui korban saat melaut.

Darmada memberikan keterangan terkait SRU yang terlibat di antaranya Basarnas Bali, Dit Polair Polda Bali, Dit Samapta Polda Bali, Pos AL Badung, Pos Polair Kedonganan, SAI Rescue Relindo, Senkom, kelompok nelayan setempat dan pihak keluarga.

Disiplinkan Masyarakat Terapkan Prokes, Kodam IX/Udayana Kerahkan Pasukan Bantu Pemda dan Polda Bali

Tuliskan Manfaat Rantai Makanan dalam Ekosistem! Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD: Jaring-jaring Makanan

Optimistis Rampung Akhir Tahun, Program ICRG Akan Tanam Terumbu Karang Seluas 50 Hektare di Bali

Fokus pencarian pada operasi SAR hari kedua berada di sekitar perairan Kelan-Tanah Lot.

Luas areanya untuk penyisiran RIB kurang lebih 17.4 NM², dengan metode pencarian pararel search.

Sementara luas area penyisiran SRU yang menggunakan rubber boat sekitar 10.8 NM².

Di tempat berbeda, SRU darat posisi berada di Kelan untuk berkoordinasi dengan nelayan setempat dan selanjutnya melakukan pemantauan ke arah barat dan selatan.

"Hasil koordinasi tadi dengan kelompok nelayan Kelan, akan ada upaya pencarian dari mereka nanti pada pukul 09.00 Wita," ujar Darmada.

Resmi DPR Sahkan RUU Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Penting yang Disoroti

Petra Kvitova ke Perempat Final French Open, Alexander Zverev Tersingkir

Bio Farma Memperkirakan Harga Vaksin Sinovac Rp 200 Ribu per Dosis,Sasar 185 Juta Penduduk Indonesia

Menurut Darmada kondisi cuaca hari-hari terakhir ini memang tidak baik.

Bahkan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini sejak 3 Oktober 2020, di mana hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La-Nina sedang berkembang.

Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

"Kondisi tingginya curah hujan diperkirakan akan terjadi hingga bulan Oktober, maka kami mengimbau agar berhati-hati saat beraktivitas di perairan, dan selalu lengkapi alat keselamatan diri seperti misalnya berupa life jacket atau media pelampung," tutur Darmada.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved