Sponsored Content
Asuransi Bumida 1967 Lihat Potensi Besar Industri Asuransi di Bali
Direktur Pemasaran PT Asuransi Umum BUMIDA 1967, Ramli Forez, menjelaskan acara tersebut adalah mutasi dan promosi tugas seperti biasa.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Setidaknya paham Bahasa Inggris dan alur bisnis pengusaha asing.
• Wujudkan Hak Korban, Komnas Perempuan Desak DPR Tetapkan RUU PKS sebagai Prolegnas Prioritas 2021
• Selama Pandemi Covid-19, Polisi Larang Rakyat Lakukan Unjuk Rasa
• Fenomena Planet Mars Terdekat dari Bumi Malam Ini, Puncaknya Pukul 21.18 WIB, Disebut Oposisi Mars
“Kalau produknya lokal tidak masalah,” imbuhnya.
Untuk menggaet agen baru, pihaknya sedang memikirkan agar kaum milenial mau menjadi agen asuransi.
“Ke depan agen milenial ini bisa masuk ke pasar menengah ke atas, dan kedua di pasar orang asing, serta pasar kaumnya sendiri,” katanya.
Sebab di Bali, kata dia, hampir 30 persen yang berbisnis adalah kaum milenial. Terutama makanan dan coffee shop, yang banyak dimiliki kaum milenial dari Jakarta.
Ia mengakui, tidak mudah mengalihkan mindset generasi muda seperti kaum milenial. Sehingga diperlukan pendekatan mengubah mindset, edukasi, dan pengenalan produk knowledge.
BUMIDA 1967 bergerak di asuransi umum. Perusahaan sangat sehat, dengan RBC sampai 220 persen dari syarat minimal 120. Tiap tahun keuntungan cukup bagus.
Produk andalan, adalah personal accident, asuransi cargo, dan beberapa asuransi lainnya.
“Ada pula AKDHK, asuransi yang menjamin pekerja di luar jam kerja mereka,” tegasnya. (*)