Berita Banyuwangi
Pengusaha Ikan Hias Koi di Banyuwangi Ini Omzetnya Malah Naik 25 Persen di Masa Pandemi
Iwan menuturkan jika di masa pandemi ini omzet usahanya justru meningkat hingga 25 persen dibandingkan omset pada situasi normal.
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Sejumlah pelaku usaha di Banyuwangi terus berupaya untuk bertahan di tengah situasi penurunan daya beli masyarakat di masa pandemi ini.
Namun, ada sejumlah bidang usaha yang justru mengalami peningkatan omzet di masa ini, salah satunya usaha ikan hias jenis Koi.
Hal itu disampaikan oleh Iwan Setiawan pemilik usaha ikan Koi di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu saat bertemu dengan Bupati Abdullah Azwar Anas, Kamis (8/10/2020).
Iwan menuturkan jika di masa pandemi ini omzet usahanya justru meningkat hingga 25 persen dibandingkan omset pada situasi normal.
• Update Covid-19 di Denpasar: 2 Orang Meninggal, Kasus Positif Bertambah 29 Orang & 48 Pasien Sembuh
• Dewi Persik Janji Bantu Pernikahan Mantan Suami, Beri Hadiah Ini untuk Aldi Taher
• Dampak PSBB Jakarta, Penumpang ke Bali Pada September Melalui Bandara Ngurah Rai Menurun
“Alhamdulillah, usaha kami termasuk yang tidak mengalami dampak penurunan akibat pandemi Covid 19. Justru permintaan terhadap ikan-ikan koi kami meningkat baik untuk ukuran kecil hingga yang sudah besar. Kenaikannya sampai 25 persen dari omzet normal,” ujar Iwan.
Iwan mengatakan, permintaan terhadap ikan hias koi miliknya, datang dari Banyuwangi dan sejumlah daerah sekitar.
Seperti Jember, Situbondo, Bondowoso dan Bali, bahkan di bulan Oktober ini juga ada permintaan dari Pontianak.
“Namun pembeli yang terbanyak dari Banyuwangi dan Bali, hampir setiap hari ada yang datang baik untuk kulakan atau pembeli eceran. Sebenarnya kami juga ada permintaan dari luar negeri seperti Thailand, India, Amerika, namun kami masih terkendala masalah pengiriman, karena masih belum tahu caranya,” ujarnya.
Terkait kenaikan omzet, menurut Iwan kemungkinan terjadi karena banyak orang yang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah selama masa pandemi ini.
Sebagian orang pun mengisi waktunya di rumahnya dengan menyalurkan hobi masing-masing.
“Termasuk hobi memelihara ikan koi ini. Jadi masa pandemi justru memberikan dampak yang positif bagi usaha kami ini. Kalau omzet kami di masa normal sebulan rata-rata Rp 50 juta, sekarang lebih dari itu,” sebutnya.
Peningkatan omset usaha tersebut, tidak hanya bermanfaat bagi Iwan, tapi juga dirasakan oleh para petani yang bermitra dengannya.
Saat ini ada sebanyak 50 petani yang terlibat di usaha yang dijalankannya.
“Saya bermitra dengan petani untuk pembesaran ikan. Sebagian adalah petani yang melakukan mina padi, tapi juga ada petani yang memang memiliki kolam pembesaran sendiri. Dengan menjadi mitra saya, petani mendapatkan tambahan penghasilan selain menanam padi,” ujar Iwan.
• Aksi Massa Ricuh di Depan Kantornya, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD Bali
• Aksi Penolakan UU Omnibus Law Kian Panas, Halte Trans Jakarta di Bundaran HI Dibakar Massa
• Nikita Mirzani Ingatkan Puan Maharani soal Isi Pancasila, Singgung Matikan Mic Rapat UU Cipta Kerja
Iwan menjelaskan, para petani yang menjadi mitranya terbagi atas dua jenis. Yakni yang membesarkan bibit (nener/benur) hingga usia 1 bulan.