Virus Corona

Hasil Riset Terbaru! Virus Corona Bertahan di Layar HP dan Uang Kertas 28 Hari

Riset terbaru menemukan fakta bahwa virus penyebab Covid-19 itu ternyata dapat bertahan hingga 28 hari.

Editor: Kander Turnip
shutterstock
Ilustrasi virus corona covid-19 

Ia menilai, penelitian tersebut dapat menciptakan "ketakutan yang tidak perlu di masyarakat".

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Eccles menjelaskan kalau virus corona menyebar di permukaan dari lendir pada batuk, bersin, dan jari-jari kotor.

Adapun penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai medium untuk menyebarkan virus.

"Lendir segar adalah lingkungan yang tidak bersahabat bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus dan juga mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus,” kata Eccles.

"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan daripada berhari-hari."

Sebelumnya, pada pekan lalu Monica Gandhi, seorang profesor kedokteran di University of California, mengatakan virus corona tidak menyebar melalui permukaan.

Gandhi menjelaskan, akar penyebaran virus corona bukan dari menyentuh permukaan, melainkan dari jarak tidak aman dengan orang terinfeksi yang ‘memuntahkan’ virus dari hidung dan mulutnya.

Senada dengan Gandhi, profesor mikrobiologi di Universitas Rutgers, Emanuel Goldman, menyebut kalau kemungkinan penularan melalui permukaan benda mati sangat kecil di dunia nyata.

Goldman mengatakan, studi yang menunjukkan risiko penularan corona di permukaan benda mati telah dirancang sedemikian rupa sehingga kurang mirip dengan skenario kehidupan nyata.

“Perspektif yang lebih seimbang diperlukan untuk mengendalikan ekses yang menjadi kontraproduktif,” kata Goldman dalam sebuah artikel di jurnal The Lancet, 3 Juli 2020.

Meski demikian, kepala eksekutif badan ilmu pengetahuan nasional Australia (CSIRO), Larry Marshall, mengatakan kalau penelitian yang pihaknya buat memungkinkan para ilmuwan untuk lebih akurat memprediksi dan mencegah penyebarannya, sehingga dapat melindungi komunitas dari infeksi.

Senada dengan Marshall, Wakil Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (Australian Centre for Disease Preparedness/ACDP), Debbie Eagles, menyebut bahwa riset ini berguna untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko penularan corona.

“Sementara peran yang tepat dari penularan permukaan, tingkat kontak permukaan dan jumlah virus yang diperlukan untuk infeksi masih belum diketahui, menetapkan berapa lama virus ini tetap bertahan di permukaan sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko di area kontak tinggi," kata Eagles dalam keterangan resminya. (tribun network/mal/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved