Kisah Kadek Rustiani dan Adiknya yang Yatim Piatu, Kerja Serabutan di Pasar Marga untuk Biayai Hidup
Mereka adalah dua orang anak yang tak seberuntung anak lainnya, karena telah ditinggalkan kedua orang tuanya untuk selamanya sejak tiga tahun lalu
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Meskipun begitu, lanjut dia, anak perempuan yakni Rustiani terpaksa bekerja serabutan setiap harinya di Pasar Marga.
Ia kerap bekerja apapun yang diminta oleh pedagang yang di pasar seperti membawa barang dan membantu berjualan.
Meskipun hasilnya tak seberapa, ia sudah berjuang untuk hidupnya dan adiknya yang saat ini sudah duduk di kelas 3 SD.
"Biasanya kerja di pasar untuk membawa barang dan bantu berjualan. Tapi hasilnya tak menentu," katanya.
Sudilaksana melanjutkan, melihat kondisi tersebut ia bertekad untuk membantu.
Setiap ada program bantuan baik itu dari pemerintah atau instansi Polri, ia selalu usulkan dua anak ini agar memperolehnya.
Sebelumnya, mereka juga sudah mendapat program keluarga harapan (PKH).
Selain itu, sejak tahun lalu sudah ada bantuan dan ada dua anggota legislatif yang siap menjadi ayah asuh dan ibu asuhnya.
Kemudian juga, sejak enam bulan lalu, sejumlah komunitas dan pribadi juga datang untuk memberikan bantuan.
"Setiap ada bantuan sosial pasti saya ajukan langsung, kemarin juga dari Polres kita sudah bantu sembako. Mengingat kondisi dua anak ini sangat membutuhkan, terutama untuk sehari-harinya. Kemudian juga sudah banyak yang datang selama enam bulanan ini, seperti dari komunitas maupun individu. Karena mereka hanya tinggal bertiga saja, dan ada bibinya (Muklen) saja yang mengurus," tuturnya.
Dia mengharapkan, agar nantinya dua anak ini nasibnya bisa berubah dan bisa berhasil kedepannya.
Sehingga ia bisa membalas kebaikannya semua masyarakat yang sudah membantunya saat ini.
Sementara itu, Ni Ketut Muklen menuturkan, Ni Kadek Rustiani memang sudah tak bersekolah lagi sejak ia menamatkan dirinya di jenjang sekolah dasar.
Sebab, saat itu kedua orang tuanya sakit sehingga keterbatasan biaya menjadi kendala utama untuk sekolah anaknya.
Hingga akhirnya kedua orang tuanya pun meninggal sejak dua tahun lalu karena sakit.