Ida Dalem Khawatir saat Mengetahui Pemedal Agung Miring, Pihak Puri Klungkung Tunggu Kajian BPCB

Ida Dalem Semara Putra sebagai tokoh puri pun, masih menunggu kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) perihal tindak lanjut restorasi

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra merasa khawatir, setelah mendapatkan informasi jika situs Pemedal (gerbang) Agung dikatakan miring.

Rabu (14/10/2020) pagi, ia langsung mengecek kondisi bangunan gapura kerajaan yang didirikan abad ke-17 tersebut.

Ida Dalem Semara Putra sebagai tokoh puri pun, masih menunggu kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) perihal tindak lanjut restorasi dari Pemedal Agung.

" Saya pagi-pagi langsung ke Pemedal Agung. Saya bertemu orang yang biasa bertugas disana. Secara kasat mata, memang tidak ada perubahan dari bangunan Pemedal Agung.  Tapi oleh BPCB dikatakan ada perubahan," ungkap Ida Dalem Semaraputra, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Global Diprediksi Bisa Minus 5%, Jadi yang Terburuk Sejak 80 Tahun Terakhir

Baca juga: Sinergitas Kebijakan Pembangunan Pusat dan Daerah, Pjs Bupati Badung Rapat Virtual dengan Kemendagri

Baca juga: Siswa Belajar di Rumah, Disdikpora Badung Pastikan Kondisi Sekolah Tetap Bersih dan Terawat

Dirinya pun masih menunggu hasil kajian yang dilakukan BPCB.

Jika nanti hasil kajian mengharuskan Pemedal Agung direstorasi, pihak Puri Klungkung akan mendukung sepenuhnya rencana tersebut.

Terlebih  itu dilakukan untuk pelestarian adat dan budaya.

Jikapun nanti pada akhirnya diharuskan situs Pemedal Agung direstorasi, pihaknya meminta agar BPCB maupun Pemkab Klungkung juga berkoordinasi ke pihak Puri.

" Setelah kajian rampung, jika memang ada perubahan dari Pemedal Agung, saya mau lihat dulu sejauh mana perubahan itu. Kalau ada perubahan struktur yang perlu diperbaiki, nanti saya minta BPCB mendetailkan apa yang perlu perbaiki. Bagaimana cara perbaikan dan prosedur selanjutnya," jelas Ida Dalem Semara Putra.

Bagi pihak Puri, Pemedal Agung bukan hanya sebagai peninggalan yang memiliki nilai sejarah.

Namun selama ini juga menjadi tempat yang disakralkan oleh masyarakat.

 Sebelum dilakukan restorasi, pihak Puri berencana untuk melakukan upacara khusus terlebih dahulu.

Sehingga taksu Pemedal Agung tidak pernah luntur walau dilakukan restorasi.

"Pemedal Agung merupakan sisa kemasyuran kerajaan Klungkung masa dimasa lampau. Sangat disakralkan masyarakat Klungkung. Pasca perang Puputan Klungkung, semua bangunan puri hancur. Hanya tersisa Pemedal Agung, yang juga hendak dihancurkan Belanda. Hanya saja kolonial tidak kunjung bisa menghancurkan Pemedal Agung itu, sehingga berdiri utuh sampai sekarang," ungkapnya.

Baca juga: Dua Gol Suarez Gagal Menolong Uruguay, Lionel Messi Dkk Kalahkan Bolivia

Baca juga: Daftar Pemilih Pilkada 2020 di Bangli Berkurang 690 Orang

Baca juga: Arti Mimpi ke Makam Tidak Selalu Bermakna Negatif, Berkaitan dengan Jodoh dan Rezeki

Sementara terkait status kepemilikan Kerta Gosa meliputi pula Pemedal Agung, Ida Dalem berharap segera ada titik temu dan kepastian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved