Serba Serbi
Mengenal Aksara Modre yang Dianggap Sakral dan Magis di Bali
Bali memiliki harta karun berupa kekayaan bahasa, sastra, dan aksara. Salah satunya aksara modre, yang dikenal memiliki nilai magis dan sakral di Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
“Jadi tidak sembarang,” tegasnya.
Aksara Bali sifatnya komunikatif, terpilah menjadi aksara wreastra dan swalalita.
“Jadi modre di ranah kadiatmikan,” imbuhnya.
Konsep awalnya, aksara Bali tidak saja sebagai alat komunikasi tulis, tetapi memiliki aspek fungsional magis dan religius.
Itulah mengapa aksara modre menjadi sakral.
“Ketika orang dalam kandungan, lalu lahir, menjadi anak-anak, remaja, hingga dewasa dan meninggal. Ada proses upacara Hindu, seperti magedong-gedongan, nyekah, sampai ngelingihang dewa hyang. Semuanya ini, dalam aspek pola lahir hidup, dan mati menggunakan aksara,” terang Nala.
Sehingga di semua unsur badan warga Hindu di Bali, mengandung aksara yang disucikan secara religius.
Aksara ini digunakan dalam semua aspek kehidupan budaya hindu Bali.
Untuk modre, aksara tersebut digunakan dalam kadiatmikan atau ilmu pengetahuan Bali.
Khususnya pada upacara Hindu yang berkaitan dengan Panca Yadnya.
“Kita harus tahu, aksara modre itu apa sih. Karena secara umum aksara modre ada yang sistemastis, terstruktur dalam artian cara membacanya gampang. Ada pula yang rumit,” tegasnya.
Jika modre yang sederhana, dalam proses secara linguistik mudah dibaca dan dipahami cukup jelas.
Serta komponen lainnya yang bisa aksara tersebut, secara logis bisa dimengerti.
“Kita tahu aksara Bali dibaca dari kiri ke kanan,” katanya.
Tetapi dalam modre tertentu, ada sejenis petunjuk cara membaca aksara itu.