Serba Serbi
Mengenal Aksara Modre yang Dianggap Sakral dan Magis di Bali
Bali memiliki harta karun berupa kekayaan bahasa, sastra, dan aksara. Salah satunya aksara modre, yang dikenal memiliki nilai magis dan sakral di Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Hal ini tertuang dalam beberapa lontar, seperti lontar krakah dan beberapa jenis lainnya.
Sehingga aksara modre, ada yang sederhana dan ada yang rumit atau susah pengucapannya karena caranya sangat berbeda.
Untuk itu, dibutuhkan keahlian khusus dalam memahami aksara modre yang rumit ini.
Baca juga: Kilas Balik Cerita Gereja Tertua di Bali, Ada Aksara Bali Bertinta Emas yang Dipahat Seniman Hindu
Baca juga: TRIBUN WIKI: Ini 4 Jenis Aksara yang Perlu Diketahui Sebelum Belajar Menulis Aksara Bali
Cara mempelajari aksara modre, kata dia, adalah dengan membaca petunjuk dalam lontar krakah modre atau lontar lainnya yang menjelaskan hal serupa.
“Ada yang cara membacanya dari belakang ke depan, kemudian simbol-simbol tertentu atau kode tertentu, ada gambar tertentu yang bisa dibaca sebagai sebuah aksara,” katanya.
Semisal huruf yang dikurung dalam sebuah lingkaran.
“Nah lingkaran ini juga harus dibaca dan disuarakan, dengan suara tertentu yang diatur dalam konteks krakah itu,” tegasnya.
Dan itu secara sistematis, secara lingkuistik bisa dijelaskan.
Mengapa bersuara demikian, dan gambarnya semua ada filosofinya.
“Itu kekhasan dari aksara modre. Jadi harus membaca banyak lontar krakah itu,” imbuh Nala.
Orang yang ingin belajar krakah atau modre, biasanya telah mendapatkan tuntunan atau tuntutan dari sebuah proses.
“Jadi tentunya berposes, ketika orang ingin belajar atau memahami sesuatu yang menggunakan askara modre,” jelasnya.
Ada tahapannya, dan seseorang yang ingin paham modre harus paham dasar-dasar aksara Bali dan kode tertentu dalam gambar.
Termasuk tanda tertentu dan simbol dari aksara modre.
“Jadi intinya, modre digunakan pada aspek magis dan religius di Bali. Berkaitan dengan hal keagamaan dan Panca Yadnya. Sehingga memiliki nilai kesakralannya sendiri,” tegasnya. Warga Hindu Bali, sejak lahir telah dibungkus aksara suci khususnya aksara modre ini.
“Aksara modre kan ada yang menyebut dengan aksara dwijaksara. Ada yang menyebut aksara suci, karena berkaitan dengan aspek religi tadi. Itu yang menyebabkan dia sakral, apalagi digunakan di tempat suci saat upacara. Prosesnya sangat berbeda, tetapi ada hal yang tidak bisa diurai secara lingkustik,” tegasnya.
(*)