Pemkab Badung Kucurkan Rp 3,3 Miliar untuk Pemeliharaan 967 Titik Akses Internet

Pemkab Badung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) juga mengeluarkan anggaran miliar rupiah.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
KadisKominfo Badung, I GN Jaya Saputra 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dalam mendukung kota digital di Kabupaten Badung, pemerintah setempat memasang ratusan titik akses internet atau wifi gratis di wilayahnya.

Hal itu mengakibatkan pemakaian internet di Kabupaten Badung tergolong tinggi.

Pemerintah setempat pun sampai mengucurkan anggaran miliaran rupiah untuk menyediakan internet gratis untuk instansi maupun masyarakat Badung.

 Bahkan biaya pemeliharaan internet gratis tersebut, Pemkab Badung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) juga mengeluarkan anggaran miliar rupiah.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dipastikan Sudah Sesuai Jadwal, Bisa Disuntikkan pada November 2020?

Baca juga: Menpar Usulkan Pariwisata Bali Lakukan Pinjaman Lunak ke Pusat untuk Hindari PHK

Baca juga: Roy Jones Akan Hadapi Mike Tyson Hanya dalam 2 Menit Saja

Khusus pada tahun 2020 ini, Pemerintah Kabupaten Badung yang dikenal terkaya di Bali ini mengucurkan anggaran sebesar Rp 3.349.062.770,00 untuk pemeliharaan internet tersebut.

Saat ini penggunaan anggaran ini masih proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Badung, dengan nama Belanja Pemeliharaan Akses Internet di Kabupaten Badung ini memakai sistem gugur dan mulai dibuka secara resmi pada 12 Oktober 2020.

Kepala Diskominfo Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra yang dikonfirmasi, Kamis (15/10/2020), membenarkan ada tender untuk belanja pemeliharaan akses internet di Kabupaten Badung.

Saat ini tender masih proses di LPSE Badung.

Dari laman website LPSE Badung, diterangkan bahwa Nilai Pagu Paket sebesar Rp 3.349.062.770,00, dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 3.254.222.367,00.

“Iya, sekarang ada proses tender untuk pemeliharaan (perangkat internet) selama satu tahun kedepan dan prosesnya masih di lelang,” ujarnya.

Menurutnya, pemeliharaan perangkat internet memang rutin dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan tidak terganggu sampai ke masyarakat.

“Kali ini (tender) pemeliharaan perangkat pengaturan wifi. Yang nama alatnya meraki dari Sisco,” kata Jaya Saputra sembari mengatakan Anggaran ini terpasang pada APBD tahun 2020.

Secara keseluruhan layanan akses internet di kawasan Kabupaten Badung total mencapai 967 titik wifi. Tersebar di enak kecamatan di Badung.

Meliputi, Kecamatan Petang 103 titik wifi, Kecamatan Abiansemal 230 titik, Kecamatan Mengwi 325 titik,  Kecamatan Kuta Utara 128 titik, Kecamatan Kuta 66 titik dan Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 135 titik wifi.

Baca juga: Buat Kerumunan di Tengah Pandemi, Satpol PP Denpasar Tertibkan Usaha Billiard di Padangsambian

Baca juga: Elkan Baggott Punya Sisa Waktu yang Singkat untuk Membela Timnas U-19 Indonesia

Baca juga: Ronaldo Memuji Neymar yang Melampaui Catatan Golnya bagi Timnas Brasil

Mantan Camat Mengwi itu menuturkan untuk internet di Badung, bandwidth untuk kantor camat masing-masing diberikan bandwidth sebesar 50 Mbps.

Kemudian RSD Mangusada 200 Mbps.

Untuk bandwidth seluruh Kabupaten Badung sebesar 20 Gbps yang dialokasikan ke  kantor desa/kelurahan sebesar up to 100 Mbps, Puskesmas dan Pustu  sebesar up to 100 Mbps, SD dan SMP sebesar up to 100 Mbps, dan banjar dan objek wisata sebesar up to 100 Mbps.

Secara khusus untuk wifi sekolah selama masa Pandemi, menurutnya tetap beroperasi seperti biasa dan tidak ada masalah.

Pasalnya, meski siswa belajar dari rumah, aktivitas sekolah terutama untuk urusan administrasi tetap jalan. Jadi, pemanfaatan internet juga tetap seperti biasa.

“Selama masa Pandemi internet tetap bisa diakses seperti biasa. Bahkan untuk sekolah, meski sekolah tutup akses internet tetap seperti biasa karena ada saja guru yang memanfaatkan internet. Tapi, secara umumnya internet di sekolah  selama Pandemi hanya digunakan untuk administrasi,” jelasnya.

Jaya Saputra pun berharap masyarakat desa termotivasi dan kreatif untuk bisa memanfaatkan jaringan wifi gratis secara mudah dan murah.

Ia mencontohkan Desa Adat Bindu, Abiansemal. Warga desa ini sudah bisa memanfaatkan wifi gratis langsung dari rumah.

Agar desa-desa lain bisa seperti Desa Adat Bindu, kata dia, Diskominfo tengah gencar melakukan sosialisasi ke desa-desa.

“Untuk wifi ke warga masyarakat tetap kami sosialisasikan agar dimanfaatkan di tengah pandemi. Jadi jaringan internet di balai banjar bisa dimanfaatkan masyarakat,” tukasnya.

Seperti diketahui jaringan internet gratis sudah tersebar di seluruh wilayah gumi keris. Jaringan internet berupa wifi gratis dipasang di semua perkantoran pemerintah, sekolah-sekolah hingga ke tingkat banjar. Khusus di sejumlah desa, internet gratis dari pemerintah ini bahkan sudah masuk ke rumah-rumah warga. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved