Abrasi di Bali

PARAH Kondisi Pantai Kuta Pasca Diterjang Ombak, Bupati Badung Akui Akan Segera Direvitalisasi!

Pihaknya mengaku akan meneruskan kegiatan Balai Wilayah Sungai (BWS) terkait pengurugan pasir, sehingga daratan lebih luas.

ISTIMEWA
RUSAK - Kondisi pesisir Pantai Kuta, tepatnya di depan Hard Rock Hotel Bali pada Senin 10 November 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kondisi Pantai Kuta yang kian amburadul, bahkan mengalami abrasi parah pasca diterjang ombak pada Minggu 9 November 2025.

Kondisi itu pun sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Badung. Bahkan Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menegaskan komitmennya untuk menata kembali kawasan pantai ikonik tersebut agar bisa kembali menarik wisatawan.

Pihaknya mengaku akan meneruskan kegiatan Balai Wilayah Sungai (BWS) terkait pengurugan pasir, sehingga daratan lebih luas.

Hal itu pun ditegaskan Bupati Badung, I wayan Adi Arnawa usai menyerahkan bantuan hari raya bagi masyarakat Kecamatan Abiansemal, Senin 10 November 2025.

Baca juga: PANSUS TRAP Ingatkan Investor Tak Cukup Hanya Izin di OSS, Perizinan Hotel Samabe Tak Lengkap

Baca juga: PENGAMAT Hukum Berbagai Universitas Soroti Hierarki UU SE Gubernur Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter

"Mohon maaf, tapi kita harus jujur. Sekarang okupansi hotel di Sanur bagus karena wisatawannya merasa nyaman. Padahal, Kuta tidak jauh berbeda. Kalau Kuta bisa ditata dengan baik, saya yakin bisa mengalahkan Sanur," ujarnya.

Menurut Bupati Adi Arnawa, Pemerintah Kabupaten Badung tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan, sangat diperlukan agar penataan kawasan Kuta dapat berjalan efektif. Pihaknya mengakui selain kondisi pesisir yang mulai abrasi, pedagang juga kian tidak tertata hingga terlihat kumuh.

"Pemerintah sudah mulai bergerak. Tahun ini BWS telah melakukan penambahan pasir untuk memperlebar sempadan pantai sebagai langkah awal penanggulangan abrasi," jelasnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2026 mendatang Pemkab Badung berencana memperluas penataan dengan menambah volume pasir sekaligus membangun pedestrian dan fasilitas publik dari Tuban hingga Prerenan, agar kawasan pesisir tersebut menjadi satu hamparan yang tertata dan menarik.

Selain penataan fisik, Bupati juga menyoroti maraknya pedagang yang berjualan tanpa tertib di sepanjang pantai. "Penataan pedagang juga menjadi bagian penting dari revitalisasi kawasan ini, selain pelebaran pesisir," ucapnya.

"Kita paham masyarakat butuh penghidupan, tapi bukan berarti boleh seenaknya memanfaatkan ruang publik. Kalau dibiarkan kumuh, wisatawan pasti enggan datang. Akibatnya, ekonomi masyarakat sendiri yang rugi," sambungnya. 

Bupati pun mengajak masyarakat dan para pelaku usaha untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan Pantai Kuta sebagai ikon pariwisata Bali. “Pemerintah akan komit mendukung program penataan Kuta. Tapi keberhasilan itu hanya bisa dicapai kalau semua pihak bergerak bersama,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved