Berita Badung
Terkait Pantai Bingin Bali, Bupati: Bukan Dibiarkan, Alat Berat Sebelumnya Digunakan Normalisasi
Musim penghujan, Pemkab Badung mengalami ketakutan, dilakukan normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Proses pembersihan Pantai Bingin sampai saat ini masih sedang berlangsung. Bahkan sempat dikeluhkan karena puing-puing bangunan berserakan.
Menyikapi hal itu, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengaku jika semua itu tidak sengaja dibiarkan.
Pihaknya menyebutkan jika keluhan itu masuk ke 'Kontak Bupati' dan langsung ditangani.
"Pemkab Badung kan sudah menyikapi, itu sudah masuk ke Kontak Bupati dan kita sudah turun alat beratnya," ujar Adi Arnawa, Selasa 11 November 2025.
Baca juga: Sampah Sisa Bongkar Bangunan Pantai Bingin Masih Berantakan, Kasatpol Bali Ungkap Alasannya
Pihaknya mengaku semuanya sedang berproses.
Diakui menghadapi situasi penghujan, Pemkab Badung juga mengalami ketakutan, sehingga dilakukan normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir.
"Kita melakukan normalisasi sungai secara berkala, dan di Pantai Bingin juga memerlukan alat berat. Sehingga setelah normalisasi baru diturunkan alat beratnya," tegas mantan Sekda Badung itu.
Pihaknya mengaku, untuk di Pantai Bingin, pada anggaran perubahan sudah disiapkan untuk master plan-nya.
Bahkan dalam master plan yang dibuat akan melibatkan warga sekitar.
"Bagaimana kita membuat, dan bagaimana penataan itu. Nanti akan kita tuangkan dalam bentuk DED. Tujuannya agar lebih indah lebih cantik," bebernya.
Pihaknya mengaku Pantai Bingin adalah menjadi destinasi yang menarik wisatawan dengan surfing dan keindahan pantainya. Sehingga penataan pasti dilakukan.
Sementara itu, Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Anak Agung Rama Putra yang dikonfirmasi terpisah juga mengakui, saat ini dirinya menurunkan dua alat berat untuk pembersihan Pantai Bingin.
Bahkan dalam pembersihan puing bangunan pihaknya memakan kurang lebih satu bulan.
"Targetnya 30 hari pertama pembersihan di daratan pantai dan mitigasi pada tanggul pertama paling bawah agar tidak tergerus ke daratan pantai," ucapnya.
Dirinya mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan di Dinas PUPR dalam proses pembersihan, salah satunya yakni air laut yang pasang surut, begitu juga medan dan cuaca yang kerap hujan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.