Berita Badung

Terkait Pantai Bingin, Bupati Adi Arnawa: Bukan Dibiarkan, Alat Berat Digunakan Normalisasi Sungai

Terkait Pantai Bingin, Bupati Adi Adi Arnawa: Bukan Dibiarkan, Alat Berat Digunakan Normalisasi Sungai

Istimewa
ALAT BERAT - Alat berat dari Dinas PUPR Badung saat membersihkan kawasan pantai Bingin, Desa Pecatu, Kuta Selatan Badung pada Minggu 9 November 2025 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Proses pembersihan pantai Bingin sampai saat ini masih sedang berlangsung. Bahkan sempat dikeluhkan karena puing-puing bangunan berserakan.

Menyikapi hal itu Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengaku jika semua itu tidak sengaja dibiarkan. Pihaknya menyebutkan jika keluhan itu masuk ke 'Kontak Bupati' dan langsung ditangani.

"Pemkab Badung kan sudah menyikapi, itu sudah masuk ke Kontak Bupati dan kita sudah turun alat beratnya," ujar Adi Arnawa Selasa 11 November 2025.

Baca juga: 2 Putra Bali di Kasus Prada Lucky, Letda Made Juni Perintah Berhubungan, dr Gede Lakukan ini

Pihaknya mengaku semuanya sedang berproses. Diakui menghadapi situasi penghujan, pemkab Badung juga mengalami ketakutan sehingga dilakukan normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir.

"Kita melakukan normalisasi sungai secara berkala, dan di pantai bingin juga memerlukan alat berat. Sehingga setelah normalisasi baru diturunkan alat beratnya," tegas mantan Sekda Badung itu.

Pihknya mengaku, untuk di Pantai Bingin pada anggaran perubahan sudah disiapkan untuk masterplannya. Bahkan dalam masteplen yang dibuat akan melibatkan warga sekitar.

Baca juga: IRONI Persahabatan di Buleleng, Siswi SMP ini Tak Berdaya Selama 7 Tahun Hingga Hamil

"Bagaimana kita membuat, dan bagaimana penataan itu. Nanti akan kita tuangkan dalam bentuk DED. Tujuannya agar lebih indah lebih cantik," bebernya.


Pihaknya mengaku Pantai Bingin adalah menjadi destinasi yang menarik wisatawan dengan surfing dan keindahan pantainya. Sehingga penataan pasti dilakukan.


Sementara itu Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung Anak Agung Rama Putra yang dikonfirmasi terpisah juga mengakui saat ini dirinya menurunkan dua alat berat untuk pembersihan pantai Bingin. Bahkan dalam pembersihan puing bangunan pihaknya memakan kurang lebih satu bulan.


"Targetnya 30 hari pertama pembersihan di daratan pantai dan mitigasi pada tanggul pertama paling bawah agar tidak tergerus ke daratan pantai," ucapnya.


Dirinya mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan di Dinas PUPR dalam proses pembersihan, salah satunya yakni air laut yang pasang surut, begitu juga medan dan cuaca yang kerap hujan.


" Sementara puing-puing yang kita bersihkan, kita ratakan sebagai akses. Dalam hal ini kami membersihkan puing’ didaerah daratan pantai serta membersihkan puing pada tanggul paling bawah agar tidak lagi jatuh ke daratan pantai," ucapnya sembari mengatakan ini langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan akibat limbah bongkaran, terutama yang sudah terbawa ke laut atau tertimbun pasir. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved