Abrasi di Bali

ABRASI Pantai Kuta-Seminyak 5,3 Km, Menko AHY Tinjau Proyek Bali Beach Conservation Project Phase II

Menteri Koordinator Bidang (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN
TINJAU - Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau progres proye penanganan abrasi di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Senin (13/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Koordinator Bidang (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Bali pada Senin (13/10).

Menko AHY meninjau progres pembangunan Bali Beach Conservation Project Phase II (Kuta - Legian - Seminyak Beach Project).

“Saya datang secara langsung di salah satu lokasi yang saat ini sedang dikerjakan. Proyek breakwater, sekaligus merevitalisasi bibir pantai di sepanjang Kuta, Legian, sampai dengan Seminyak. Ada kurang lebih 5,3 kilometer garis pantai yang sudah mengalami abrasi,” ungkap Menko AHY.

AHY menambahkan dari penjelasan yang didapatkan, bahwa di atas peta jelas, kondisi tahun 1980-an dengan kondisi kemarin.  Mundurnya terjadi abrasi itu bisa dikatakan hingga 15 hingga 20 meter.

Baca juga: RAI Mantra Sidak SPPG Pemaron Buleleng, Jangan Ada Menu Minim Lauk Lagi, BGN Terjunkan 5.000 Chef

Baca juga: BIDIK Pendapatan dari Pelabuhan Padangbai, DPRD Karangasem Minta Eksekutif Cari Sumber Baru PAD

 

“Kita ingin lakukan yang namanya sand nourishment, dikembalikan pada kondisi awalnya. Ini adalah bagian dari pembangunan infrastruktur untuk melestarikan alam,” kata dia. 

“Bukan hanya melindungi alam, lingkungan, sehingga tidak terus tergerus oleh ombak dari laut, yang juga bisa mengancam masyarakat yang ada di sepanjang Pantai,” paparnya. 

Di mana di sepanjang pantai Kuta banyak sekali destinasi pariwisata, hotel, restoran, termasuk mal yang juga makin hari makin terancam akibat mundurnya garis pantai atau abrasi.

“Oleh karena itu, sekali lagi, dengan proyek ini, ada 5 breakwater yang sedang dikerjakan. Setiap breakwater itu kurang lebih panjangnya 110 meter dengan ketinggian tertentu yang sudah dihitung agar memecah ombak,” imbuhnya.

“Termasuk nanti akan diisi kembali dengan pasir. Pasir yang cocok dengan alam yang ada di sini. Dan tentunya dalam waktu yang sudah direncanakan hingga akhir tahun depan, ini mudah-mudahan bisa tuntas semuanya,” sambung AHY.

Anggaran proyek pengerjaan program Bali Beach Conservation Project Phase lI (Kuta - Legian - Seminyak Beach Project) kurang lebih mencapai Rp 260 miliar.

Dana tersebut kerja sama loan dari JICA dengan pengerjaan oleh Adhi Karya. Hingga kemarin progres pelaksanaan pengerjaan mencapai 18,981 persen dari rencana 15,325 persen dengan deviasi 3,656 persen.

Disebutkan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan proyek karena pasang surut air laut. “Ya, memang ini bertahap. Kita petakan dengan lengkap dengan itu. Tentu kita tuntaskan apa yang sudah dikerjakan terlebih dahulu sambil terus memastikan daerah-daerah lain yang juga memiliki kerentanan yang sama juga mendapatkan atensi dan perhatian, termasuk juga untuk anggaran,” jelasnya.

Menurut AHY, anggaran juga harus dipersiapkan dengan matang. Hal ini karena proyek semacam ini tidak murah.  Artinya membangun infrastruktur itu tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi semata, khususnya di Bali ini harus dijaga kelestarian lingkungan dan alamnya.

“Karena Bali merupakan andalan Indonesia di dalam sektor pariwisata, kalau terjadi bencana, terjadi abrasi yang kemudian juga membuat terganggunya aktivitas masyarakat dan juga bahkan punya daya rusak terhadap sektor ekonomi pariwisata, termasuk UMKM, kita semua yang akan menanggung konsekuensinya,” ujarnya. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved