Penanganan Covid
Pemprov Bali Imbau Masyarakat Waspada, Libur Panjang Akhir Oktober Bisa Ciptakan Klaster Baru Corona
Pada 28 dan 30 Oktober 2020, Pemerintah memberikan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada 29 Oktober 2020.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
"Oleh sebab itu, ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus Covid-19," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Ia mengatakan, saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia cukup baik.
Pasalnya, indikator seperti angka kesembuhan dan kasus aktif di atas rata-rata dunia.
Meski demikian tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.
Berdasarkan data pada 18 Oktober, rata-rata kasus aktif di Indonesia 17,69 persen, lebih rendah dari pada kasus aktif dunia yang mencapai 22,4 persen.
Kemudian, dibandingkan bulan yang lalu rata-rata kematian di Indonesia juga menurun dari 3,94 persen menjadi 3,45 persen, meskipun masih lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Lalu, rata-rata kesembuhan di Indonesia 78,84 persen. Ini juga lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang sebesar 74,67 persen.
"Saya kira hal-hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki sehingga kita harapkan tren kasus di Indonesia akan semakin membaik," kata Jokowi.
Sebelumnya, anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, libur panjang pada Agustus lalu berpengaruh terhadap tingginya kenaikan kasus Covid-19 pada akhir Agustus.
Libur panjang membuat masyarakat melakukan mobilitas sehingga meningkatkan penularan Covid-19.
"Ya bisa jadi (kenaikan kasus dipengaruhi libur panjang). Kita melihat efek libur panjang terhadap kenaikan jumlah kasus yang ada," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan di saluran YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).
Kondisi ini, menurut dia, terutama terjadi di Jawa. Sebab, kata Dewi, mayoritas daerah penyumbang kasus Covid-19 tertinggi pada pekan terakhir Agustus ada di Jawa.
Mobilitas tinggi ini yang disebutnya membuka semakin banyak peluang penularan terjadi.
Hal yang perlu dicermati, kata Dewi, dampak dari libur panjang tidak terlihat dalam sehari atau dua hari setelah liburan. (*)
Catatan Redaksi:
Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribuners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu: Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, dan Wajib Menjaga jarak