Timnas Indonesia
Cerita Nyoman Merta Tempa Bakat Sang Anak Komang Teguh hingga Lolos dalam TC Timnas U-19 di Kroasia
"Pak...Teguh mau jadi pemain timnas," ungkap Nyoman menirukan apa yang diucapkan Teguh saat usia kelas 4 SD.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Bersama Timnas U-16, Teguh juga berhasil mengangkat piala Juara 1 dalam ajang Jenesys Cup di Jepang, Piala AFF di Sidoarjo tahun 2017 serta Juara 1 AFC U-16 Championship Malaysia tahun 2018.
Dukungan dari kedua orang tua pun selalu mengalir dari orang tua yang selalu setia mendampingi baik kompetisi yang dijalani Komang di luar negeri maupun di dalam negeri.
Saat Piala AFF di Sidoarjo, keluarga Nyoman dari Bali pun ikut "boyongan" ke Jawa Timur untuk memberikan semangat langsung kepada Komang saat berada di atas rumput hijau.
"Supaya juara, kami support Teguh, terima kasih kepada Tuhan mengabulkan doa kami, Teguh menjadi kebanggaan keluarga dan masyarakat Bali," ucap Nyoman.
Pada tahun 2019, Teguh pun berhasil terpilih untuk mengikuti Program Garuda Select Session 1, bersama Timnas, ia juga berhasil memperoleh juara 3 Piala AFF U-18 Vietnam, Juara Group Kualifikasi Piala Asia U-19 di Jakarta.
Tahun 2020, Teguh fokus mengikuti TC Tim Nasional U-19 di Cikarang dan Thailand, serta saat ini sedang TC Timnas U-19 di Kroasia.
Tak Aktif di Sosial Media
Baik oleh Pelatih Shin Tae-yong maupun sang ayah, Teguh ditekankan untuk tidak terlalu larut dalam hingar bingar eksistensi di sosial media.
Aturan ketat terhadap sosial media diterapkan untuk menjaga mental dan kualitas pemain muda agar mampu menjaga fokus ritme selama menjalani TC di Kroasia.
Di luar kesibukan berlatih, Teguh hanya sesekali menerima dan membalas chat dari keluarga di Bali yang menanyakan kabar dan memberikan dukungan kepada dirinya dalam mengikuti TC di Kroasia.
"Kita terus chatting-an, setiap akan bertanding kami ucapkan selamat bertanding, tetap semangat, nurut sama pelatih di sana, kamu (Teguh) harus ikuti dan melaksanakan perintah pelatih, dan dia hanya menjawab terima kasih bapak, mamah, keluarga, jarang balik tanya ke sini," bebernya.
“Memang pendiam orangnya, mungkin berbeda dengan anak-anak lain seusianya yang bermain di Instagram, kalau Teguh selama di Kroasia 2 bulan, saya lihat dia baru 2 kali posting foto di sosial media, dan itu memang juga yang saya tekankan," ucapnya.
Hal ini layak menjadi contoh dukungan penuh dari seorang bapak dan keluarga yang ingin anaknya maju dengan menggelontorkan 100 persen semangat dan doa untuk anaknya dalam meraih cita-cita.
Faktor lingkungan sekitar memiliki andil yang besar bagi perkembangan mentalitas anak muda, dibarengi keteguhan hati, fokus dan disiplin yang tinggi.
Kisah Komang Teguh ini agaknya bisa menjadi motivasi pemain muda asal Bali lainnya yang berkomitmen dan bercitaa-cita menajdi pesepakbola profesional, dengan memiliki disiplin yang tinggi, tidak boleh setengah setengah serta menjaga fokus apa yang dicita-citakan.