Sapras Balawista Gianyar Terbatas, 2 Perahu Kini dalam Kedaaan Rusak Hingga Harus Pinjam ke Nelayan
Kamis (22/10/2020), keterbatasan ini mulai dari fasilitas penyelamatan hingga hanya sekadar untuk antisipasi dalam penyelamatan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Balawista BPBD Gianyar yang selama ini memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan masyarakat saat beraktivitas di pantai, kondisinya relatif memperihatinkan.
Sebab sarana prasarana (sapras) mereka terbatas.
Informasi yang dihimpun, Kamis (22/10/2020), keterbatasan ini mulai dari fasilitas penyelamatan hingga hanya sekadar untuk antisipasi dalam penyelamatan.
Seperti, papan surf rescue, cube rescue dan tanda larangan berenang.
Baca juga: Gramedia Gatot Subroto Denpasar Hadirkan Berbagai Promo Menarik Periode Oktober 2020, Apa Saja?
Baca juga: Repsol dan Honda Lanjutkan Kerja Sama Setelah 25 Tahun Bersama
Baca juga: Libur Panjang Akhir Oktober, Pemprov Bali Imbau Masyarakat Hindari Kerumunan
Bahkan saat ini, dua perahu dalam keadaan rusak.
Petugas Balawista BPBD Gianyar yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, ketika ada kejadian masyarakat terseret arus, pihaknya tidak bisa bekerja maksimal, bahkan biasanya mereka meminjam perahu nelayan setempat untuk mencari jika korban terseret jauh ke dalam.
"Ketika itu tidak ada dan kami pakai seadanya, kalau ada peristiwa orang terseret atau tenggelam terbatas jadinya gerakan. Sehingga dalam evakuasi biasanya kami menggunakan perahu nelayan, sambil menunggu perahu karet dari Basarnas," ujar seorang sumber.
Plt Kepala BPBD Gianyar, Ngakan Dharma Jati membenarkan sapras yang dimiliki Bawalista relatif terbatas.
Dua unit perahu karet yang dimiliki, saat ini tidak digunakan karena rusak.
Karena itu pihaknya terkadang meminjam perahu karet Basarnas dan Pol air.
"Yang di Balawista dari peralatan memang pas-pasan, perahu karet tidak bisa pakai lagi di Pos Lebih, lebih sering minjam dari Basarnas dan Polair," ujarnya.
Jika dalam situasi mendesak, kata dia, pihaknya biasanya berkomunikasi dengan nelayan setempat, untuk meminjam perahunya.
Perahu yang biasanya dipinjamkan berupa perahu tradisional.
"Kami bersyukur, pihak nelayan bisa diajak koordinasi, sehingga petugas tetap bisa menjalankan tugasnya," tandasnya.
Baca juga: Hubungan Azriel Hermansyah & Sarah Menzel Dikritik Beda Agama, Ashanty Tak Tinggal Diam
Baca juga: Begini Cara Shin Tae-yong Rekrut Pemain Keturunan Timnas U-19 Indonesia
Baca juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Pohon yang Menarik, Lihat Karakter Aslimu, Percaya Diri atau Penyendiri?
Pihaknya pun akan mengusulkan supaya ada pengadaan sapras yang dibutuhkan.
Namun mengingat saat ini anggaran relatif terbatas karena pandemi, pihaknya tidak bisa memastikan sapras tersebut bisa diadakan.
"Mengingat anggaran dialihkan untuk covid, akan tetap kami usulkan," tandasnya. (*)