Kisah Lucu Letkol Revilla di Sudan, Minta Kerokan Perwira Gambia Tapi Kaget Melihat Hasilnya Ini
Bertugas di sebuah negara di benua Afrika perlu tekad kuat untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan budaya setempat.
Selama bertugas di Sudan, Villa tinggal di sebuah rumah menyerupai kontainer, tak jauh dari kantornya dan berada dalam kompleks Markas Besar UNAMID.
Tempat tinggal itu kedap debu serta dilengkapi AC, lemari, kasur, sofa, dan televisi.
Untuk semua fasilitas akomodasi itu Villa harus membayar uang sewa 600 dolar AS (setara Rp 8,7 juta) per bulan. Pembayaran untuk akomodasi itu dipotong langsung dari gaji yang diberikan PBB.
Meski berada dalam kompleks Markas Besar UNAMID, bukan berarti tempat tinggal para personel dari berbagai negara itu aman dari tangan jahil. Banyak rekan Villa kehilangan sejumlah barang berharga di tempat tinggalnya.
Selama hari libur apa yang Anda lakukan?
“Di sana weekend itu Jumat dan Sabtu. Terkadang saya ikut satgas pergi ke pasar setempat. Warga setempat jualannya di tengah padang pasir,” kata alumnus Universitas Bung Hatta, Padang itu.
Diungkapkannya, di Kota di Al-Fashir tidak ada mall dan ada prosedur keamanan ketat bagi personel UNAMID ketika hendak keluar dari markas.
“Anggota pasukan perdamaian PBB, khususnya perempuan harus tinggal di dalam (kamp). Dari negara lain, semisal China semuanya wajib di dalam, baik pria maupun perempuan,” katanya.
Villa mengungkapkan selama bertugas di Sudan ia tidak pernah terjebak dalam kontak senjata.
“Kontak senjata terjadi di wilayah sektor yang jaraknya cukup jauh dari markas besar. Di kawasan saya bertugas tidak pernah terjadi kontak senjata,” jawabnya.
Pengalaman menarik lainnya, Villa pernah mabuk udara dua kali padahal dia personel TNI AU.
“Pilotnya orang Kanada sengaja melakukam manuver naik turun secara tajam sehingga membuat kami pusing dan mabuk udara,” ujar Villa.
Pesawat itu hanya berkapasitas 15 orang dan tanpa dilengkapi pintu pemisah dengan cockpit.
“Jadi ketika kami mabuk udara, pilot langsung menoleh kepada kami dan bertanya, are you alright (apa kamu baik-baik saja). Saya dongkol sekali, baru kali itu saya mabuk udara,” katanya. (lusius genik)