Badung dan Bangli Kembali Raih Penghargaan TPID Kabupaten/Kota Berprestasi 2020 Wilayah Jawa Bali

TPID Kabupaten Badung kembali meraih juara untuk kategori TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Tahun 2020 untuk Wilayah Jawa Bali.

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sekaligus Wakil Ketua TPID Provinsi Bali , Trisno Nugroho 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagaimana diumumkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian selaku Ketua TPIN pada acara Rakornas Pengendalian Inflasi XI pada tanggal 22 Oktober 2020 lalu, TPID Kabupaten Badung kembali meraih juara untuk kategori TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Tahun 2020 untuk Wilayah Jawa Bali.

Dalam kategori yang sama, TPID Kabupaten Bangli juga kembali meraih predikat Nominasi 1.

Keberhasilan TPID Kabupaten Badung dan Bangli dalam meraih prestasi tersebut tidak terlepas dari koordinasi yang baik antar instansi dan dukungan seluruh masyarakat.

Adapun program inovasi yang diusung TPID Badung adalah 'Tingkat Sidaya dan Siaga: Peningkatan Produksi Ikan dan Daging Ayam serta Penyiapan Sistem Informasi Harga'.

Baca juga: Tiga Rumah Sakit di Bali Telah Berikan Layanan Kesehatan Tradisional

Baca juga: Dukung e-Government, Badung Implementasikan Tanda Tangan Elektronik Berbasis Aplikasi Mobile

Baca juga: TNBB Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Artifisial untuk Pengawasan Hutan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sekaligus Wakil Ketua TPID Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyebutkan bahwa program tersebut ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga ikan dan daging ayam melalui pemanfaatan aplikasi Fish-Go dan agribisnis ayam pedagingnserta mewujudkan komunikasi efektif melalui pemasangan alat LED running text perkembangan harga.

Lanjutnya, sementara program inovasi yang diusung TPID Kabupaten Bangli adalah 'Pesona Hortikultura Kawasan Batur' dengan tujuan mendukung stabilitas harga komoditas hortikultura secara lokal maupun nasional dengan dukungan dan pemanfaatan teknologi dari hulu hingga hilir oleh petani milenial.

Baca juga: Hasil Liga Spanyol Pekan 7 - Real Sociedad Menang Besar, Madrid Dikudeta dari Puncak Klasemen

Baca juga: Rutan Gianyar Bagikan Masker dan Hand Sanitizer pada Pengguna Jalan

Baca juga: Massa Solidaritas Bebaskan Jerinx Gelar Aksi di PN Denpasar, Kirim Karangan Bunga Dukacita

Rakornas Pengendalian Inflasi yang mengambil tema 'Transformasi Digital UMKM Pangan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga menuju Indonesia Maju' dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo.

Dalam kesempatan ini, Presiden menyampaikan lima pesan penting, yakni yang pertama, kebijakan pengendalian inflasi tidak hanya fokus pada upaya-upaya pengendalian harga, namun juga diupayakan dapat memastikan daya beli masyarakat.

Kedua, Pemerintah Daerah diharapkan dapat memperkuat kebijakan Pemerintah Pusat dengan melakukan percepatan realisasi APBD.

Ketiga, penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan dengan mengarahkan belanja pada produk-produk dalam negeri, baik produk pertanian maupun UMKM.

Baca juga: Tangis Vanessa Angel Saat Membaca Pledoi di Pengadilan, Suaminya Ikut Terharu, Ini Isinya

Baca juga: Kisah Pilu Suami Diminta Momong Anak, Istri Justru Berselingkuh dengan Pria Lain di Kamar Kos

Baca juga: Operasi Zebra Lempuyang 2020 Dilakukan Per Satgas, Lokasinya di Masing-masing Pos Lantas

Keempat, ketersediaan data informasi dan neraca pangan yang valid dan akurat diperlukan untuk mendukung perumusan kebijakan tingkat pusat dan daerah, mengatasi permasalahan keterbatasan pasokan pangan, mendorong perdagangan, serta memperkuat kerja sama antardaerah.

Kelima, Pemerintah Daerah diharapkan dapat membangun optimisme pemulihan ekonomi dengan terus memberikan informasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah kebijakan dan penanganan pandemi COVID-19.

Turut memberikan sambutan dalam rakornas ini adalah Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Menteri Dalam Negeri.

Rakornas diikuti oleh 542 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dari 34 provinsi dan 508 kabupaten/kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved