Berita Kota Denpasar
Rai Iswara Pensiun, Made Toya Diajukan Sebagai Pjs Sekda Kota Denpasar
Sehingga jabatan Sekda Kota Denpasar untuk sementara waktu akan lowong sampai adanya pengganti yang baru.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Per Minggu (1/11/2020) Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara resmi pensiun dari tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sehingga jabatan Sekda Kota Denpasar untuk sementara waktu akan lowong sampai adanya pengganti yang baru.
Untuk mengisi kekosongan tersebut dan sambil menunggu proses lelang jabatan, maka Pemkot Denpasar mengusulkan Asisten I Setda Kota Denpasar, I Made Toya ke Pemprov Bali sebagai Pejabat Sementara (Pjs) menggantikan Rai Iswara.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan lelang Sekda Kota Denpasar dinyatakan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga: Libur Panjang, Warga Lokal Diprediksi Ramai Wisata Spiritual ke Nusa Penida Klungkung
Baca juga: Pelatih Bali United Teco: Orang Asing Senang Bila Venue Pembukaan Piala Dunia U-20 di Bali
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Atensi Beberapa Hal Bila Terjadi Peningkatan Penumpang saat Libur & Cuti Bersama
Penundaan tersebut dilakukan karena belum ada izin dari Kementerian Dalam Negeri dengan alasan masih dalam proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sudiana menambahkan, walaupun lelang ditunda, namun pihaknya sudah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) sejak Agustus 2020 lalu.
"Dalam Pansel calon Sekda Kota Denpasar itu beranggotakan 5 orang, terdiri dari 2 pejabat teras Pemprov Bali dan 3 orang akademisi," katanya, Senin (26/10/2020).
Adapun anggota Pansel tersebut yakni 2 pejabat Pemprov Bali yaitu Kepala BKD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana (kini Pjs Bupati Badung) dan Kepala Inspektorat Provinsi Bali, I Wayan Sugiada.
Sementara akademisi semuanya berasal dari Unud, yakni Prof. Dr. I Wayan Ramantha, Dr. Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidana, dan Prof. Dr. I Ketut Mertha.
Ia menambahkan, pembentukan Pansel dan persiapan seleksi juga sudah dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan surat persetujuan sudah diturunkan untuk melakukan seleksi.
"Kami sudah diberikan rekomendasi oleh KASN tetapi saat kami mengajukan seleksi Sekda ke Provinsi Bali dan Provinsi mengirim ke Kemendagri, rekomendasinya ditunda dengan alasan Pilkada 2020," katanya.
Lelang jabatan tersebut menurut Sudiana ditunda sampai Pilkada berakhir.
Namun sampai saat ini belum kejelasan terkait waktu yang diberikan oleh Kemendagri.
"Karena keputusan Kemendagri menunda, Rabu (21/10/2020) lalu, Walikota Denpasar menunjuk satu pejabat yang diajukan ke Pemprov Bali sebagai PJS menggantikan Rai Iswara yakni Asisten I Setda Kota Denpasar, I Made Toya," katanya.
Baca juga: Gelora Trisakti Legian Direnovasi, Bali United Pindah Home Base Training ke Lapangan Kedonganan
Baca juga: Dewan Badung Sisakan Tiga Ranperda RDTR, Berikut 3 Kecamatan yang Belum Tuntas
Baca juga: Pemuteran Bay Festival 2020 Sukses Digelar Selama 3 Hari, Bisa Disaksikan Via Online