Hingga Oktober 2020, Sebanyak 26 Orang Meninggal Akibat Lakalantas di Jembrana

Angka kecelakaan mencapai ratusan ini terjadi dalam 10 bulan terakhir atau dimulai dari bulan Januari hingga Oktober 2020 ini.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Kasatlantas Polres Jembrana IPTU Shinta Ayu Pramesti. 

 Di bulan Oktober 2020 ini sendiri ada sekitar delapan kejadian dimana satu kejadian lakalantas berakibat meninggal dunianya seorang pengendara.

Kejadian itu, dijelaskannya, terjadi pada Rabu (21/10/2020) lalu.

Kejadian terjadi sekitar pukul 03.00 WITA dan baru dapat ditangani pada pukul 03.30 WITA karena informasi di Jalan Raya jurusan Denpasar-Gilimanuk KM 85-86 Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo.

 Sepeda motor Honda Supra X 125 DK 1428 CF yang dikemudikan Nur Hawi (43) asal Dusun Krajan B RT 002 RW 007 Desa Curah Kalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember-Jawa Timur mengalami kecelakaan.

Korban mengalami kondisi tidak sadar, dengan kondisi lain yakni kaki kiri patah, lutut kaki kanan luka, tangan kanan patah, luka pada bibir dan meninggal dunia dalam perawatan di RSU Negara.

Korban bertabrakan dengan kendaraan Honda Mobilio P 1653 VK dikemudikan Candra Julian Zakaria (29) asal Dusun Krajan RT 001 RW 001 Desa Pendarungan Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Candra dalam kondisi sehat. Awal kejadian sendiri, saat itu motor korban datang dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar ke Gilimanuk bergerak dengan kecepatan sedang, melewati tikungan tajam ke kanan dari arah Denpasar.

Kemudian, memasuki jalan lurus datar beraspal baik dilengkapi dengan marka jalan utuh, cuaca cerah, dini hari, dengan kondisi gelap karena tidak ada lampu penerangan jalan.

Tiba-tiba motor bergerak kekanan masuk jalur kanan pada saat bersamaan dari arah barat ke timur datang Ran Honda Mobilio, yang bergerak pada jalurnya sehingga terjadi tabrakan pada posisi jalur jalan sebelah kanan dari arah timur.

“Kami selalu mengimbau bahwa banyak kejadian kecelakaan lalu lintas dikarenakan human error. Maka dari itu, kami selalu meminta ketika memang mengantuk beristirahat terlebih dahulu. Banyak tempat peristirahatan untuk pengendara di sepanjang jalur atau jalan Denpasar-Gilimanuk khususnya di Jembrana,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved