Jerinx SID Dilaporkan ke Polda Bali
Pengakuan Jerinx Seusai Menjawab Pertanyaan Tim Jaksa Dipersidangan, Lega dan Ungkap Fakta Lucu Ini
I Gede Ary Astina alias Jerinx (JRX) telah menjalani pemeriksaan keterangan sebagai terdakwa di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Denpasar,
Penulis: Putu Candra | Editor: Ady Sucipto
Jerinx menyatakan isu rapid test pada ibu-ibu hamil atau mau melahirkan justru dibaca olehnya di media yang valid. Seperti kejadian di Makassar dan di Bandung.
"Saya baca di media. Berarti itu sudah terverifikasi di media. Mereka yang DM saya juga mengirimkan barang buktinya. Ada yang menyertakan foto. Itu jumlahnya ribuan tidak bisa saya cek satu persatu. Yang jelas, yang menjadi dasar kuat saya adalah kejadian di Makassar dan di Bandung," terangnya.
Ditanyakan kenapa unggahan itu ditujukan ke IDI, menurut Jerinx IDI adalah lembaga yang paling punya pengetahuan dan akses untuk mengetahui apakah rapid itu valid atau tidak.
Pula ditanyakan apakah Jerinx sadar maksud dari unggahannya itu akan tidak sesuai maksud komentar yang muncul dari nitizen atau pengikutnya.
"Sebelum saya mengunggah postingan itu, sudah banyak komentar-komentar (negatif) seperti itu. Tanpa saya memposting itu masyarakat sudah banyak yang mempertanyakan keberpihakan IDI. Ini kan media sosial siapapun bisa berkomentar. Saya men setting sosial media untuk publik. Jadi saya sudah tahu konsekuensinya," jawab Jerinx.
Perihal kesepakatan damai dengan dr Tirta san IDI kembali disampaikan Jerinx.
"Saya sempat menyampaikan permintaan maaf melalui dr Tirta. Saya bilang tolong sampaikan ke IDI Pusat saya minta maaf. Status itu saya tulis karena saya prihatin dengan ibu-ibu yang melahirkan," ujarnya.
"Selain menyuarakan terkait unggahan itu saya juga melakukan aksi nyata. Melakukan kegiatan yang meningkatkan imun. Menggelar konser gratis bersama istri saya, menghibur pasien dan nakes di Wisma Atlet Jakarta. Ini adalah bentuk empati saya terhadap nakes dan pasien agar lekas bangkit. Keputusan itu (konser) saya ambil setelah berdiskusi dengan dr Tirta," cetus Jerinx lagi.
Dikorek kembali terkait apa yang melatari dirinya mengunggah kalimat itu, Jerinx kembali menegaskan dirinya konsen keselamatan nyawa ibu dan bayinya saat melahirkan.
"Konsennya akan nyawa bayi, karena bikin bayi kan susah. Banyak orang yang sudah bertahun-tahun menikah belum bisa punya anak. Ada ibu yang bayinya meninggal saat melahirkan karena prosedur rapid test," tegasnya.
Ditanya apakah ada kejadian ibu melahirkan dan anaknya meninggal karena prosedur rapid test, Jerinx mengatakan ada kejadian tersebut.
"Setelah saya ditangkap ada kejadian ibu melahirkan dan anaknya meninggal. Setelah saya dilaporkan, itu ada kejadian di Buleleng. Ibu dari anaknya yang meninggal sempat berkomunikasi mengirim pesan di Facebook saya," tuturnya.
"Setelah diperiksa sebagai saksi, saya berencana bertemu dengan ibu itu di Buleleng. Tapi pihak rumah sakit dan kepolisian lebih dulu berbicara ke rumah mereka. Dan mereka akhirnya tidak berani bicara. Akhirnya saya tidak jadi bertemu mereka. Beberapa hari kemudian saya ditangkap," imbuh Jerinx. (can)