Pelaku Penusukan yang Tewaskan 2 Orang di Gereja Nice Prancis Ditahan, Presiden Gelar Rapat Darurat
Tersangka ditahan oleh pasukan keamanan sekitar pukul 9 pagi tak lama setelah menjalankan aksinya, menurut sumber polisi
TRIBUN-BALI.COM - Seorang pria yang sedang memegang pisau di luar sebuah gereja di kota Nice, Prancis, langsung ditahan polisi setelah melakukan sejumlah penusukan.
Aksi brutalnya itu menewaskan dua orang, dan salah satunya tewas dengan luka gorok di leher.
Sementara itu beberapa orang lainnya mengalami luka-luka, menurut keterangan pihak berwenang pada Kamis (29/10/2020) pagi waktu setempat.
Tersangka ditahan oleh pasukan keamanan sekitar pukul 9 pagi tak lama setelah menjalankan aksinya, menurut sumber polisi yang dikutip kantor berita AFP.
Baca juga: Jadi Satu-satunya di Bali, Buleleng Masuk Zona Kuning Persebaran Covid-19
Baca juga: Selly Mantra Tinjau Lomba Pecinta Anggrek, Diharapkan Dapat Membantu Pulihkan Perekonomian
Baca juga: Pelatih Persebaya Aji Santoso Ngaku Senang Liga 1 2020 Ditunda hingga Tahun Depan
"Situasi sekarang terkendali," kata juru bicara polisi Florence Gavello.
Sementara itu Wali Kota Nice Christian Estrosi menulis di Twitter, "Saya mengonfirmasi semuanya, mari kita anggap ini serangan teror di Basilika Notre-Dame."
Perdana Menteri Jean Castex dan para menteri lainnya langsung mengadakan rapat darurat dengan Presiden Emmanuel Macron.
Prancis berada dalam siaga tinggi untuk serangan teror sejak terjadi pembantaian di kantor majalah satir Charlie Hebdo pada 15 Januari.
Persidangan terhadap kaki tangan para pelaku serangan itu masih berlangsung di Paris.
Kemudian seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal pada pertengahan Oktober, karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar di kelas.
Pelaku adalah remaja asal Chechnya berusia 18 tahun bernama Abdoullakh Anzorov, dan pernah berkontak dengan milisi di Suriah.
Kartun Nabi Muhammad yang ditunjukkan Paty di sekolah adalah dari majalah satir Charlie Hebdo, yang menerbitkan lagi gambar kontroversial itu pada awal September.
Setelah kasus pemenggalan Samuel Paty, terjadi insiden penusukan di bawah Menara Eiffel pekan lalu.
Kedua korban adalah wanita berjilbab masing-masing berusia 19 dan 40 tahun.
Baca juga: Soal Bagian Tubuh Sule, Nathalie Holscher Akui Sukai Bibir Sang Duda
Baca juga: Kunjungi Pantai Kuta Saat Long Weekend, Hotman Paris: Bali Hilang Pesonanya kalau Tidak Ada Bule
Baca juga: Setelah Beredar Kabar Nikahi Venti Figianti, Kiwil: Gue Tuh Bajingan
Wanita yang berusia 40 tahun menderita enam luka tusuk dan sedang sedang dirawat di rumah sakit karena paru-parunya tertusuk.