Objek Wisata Sangeh Mulai Diserbu Wisatawan Domestik, Rata-Rata 100 Orang Perhari

Libur panjang yang ditetapkan pemerintah membawa dampak positif untuk pulau Bali.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Beberapa wisatawan domestik saat berkunjung ke Objek Wisata Sangeh pada Jumat (30/10/2020) 

Mohon mengakui saat pandemi Covid-19 hampir tidak ada kunjungan dari luar Bali.

Pengunjung yang datang menurutnya hanya masyarakat lokal Bali saja.

"Biasanya kalau wisatawan lokal yang datang hanya beberapa, itu pun biasanya di hari Sabtu dan Minggu, hari-hari biasa kami cuma mengandalkan prewedding saja," bebernya.

"Syukur ada program dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada program We Love Bali pada bulan Oktober ini. Jadi Sangeh dapat 5 trip, mudah-mudahan dengan adanya program tersebut mulai ada kunjungan kembali," imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Cokorda Raka Darmawan membenarkan beberapa wisatawan domestik sudah ada yang ke Bali.

Kendati demikian pihaknya berharap semua itu menjadi awal mula berkembangnya pariwisata di Bali.

"Memang dari tanggal 28 kemarin sudah ada yang datang. Beberapa jalan ada yang sampai macet," jelasnya.

Disinggung mengenai Surat Edaran Nomor 4253 Tahun 2020, yang isinya juga mengarahkan para pengelola tempat wisata untuk melakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan hanya 50 persen dari kapasitas, di masa libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020 ini, pihaknya mengaku sudah dilakukan.

Namun sementara ini jangankan membatasi, beberapa pengelola tempat wisata tampaknya masih berharap untuk bisa mencapai angka 50 persen.

"Sebetulnya beberapa tempat pariwisata di Badung berusaha mencari sampai 50 persen itu, namun kayaknya belum bisa tercapai. Nah untuk pembatasan ini menurut kami, pembatasan yang dimaksud adalah lebih kepada tempat wisata dalam ruangan. Karena jika tempat terbuka, pembatasan tentu akan sulit untuk dilakukan melihat luas wilayah," katanya

Meski demikian pada intinya, kata birokrat asal Gianyar itu protokol kesehatan harus tetap menjadi perhatian pihak pengelola ataupun pengunjung.

Baik itu terkait dengan pemakaian masker, pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, serta berkenaan dengan social distancing atau physical distancing-nya.

"Itu wajib untuk jadi perhatian dan diterapkan. Namun untuk kami di Badung yang sudah lolos verifikasi sudah ditetapkan dan dilaksanakan kepada para pengelola tempat wisata, yakni agar menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, baik kepada para pengunjung ataupun karyawan masing-masing. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved