Sponsored Content

Manfaatkan lahan Perusda Bali, Jembrana Panen Perdana Pisang Cavendish Kualitas Ekspor

Produk holtikultura yang akan terus dikembangkan di Jembrana, ini ditanam pada akhir Desember 2019 lalu dengan lahan demoplot seluas 23 hektar

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Bupati Jembrana memanen pisang Cavendish kualitas ekspor di perkebunan Perusda di Pekutatan. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Panen perdana pisang Cavendish kualitas ekspor yang ditanam di Perkebunan Pekutatan dilakukan Jumat (30/10/2020) kemarin.

Produk holtikultura yang akan terus dikembangkan di Jembrana, ini ditanam pada akhir Desember 2019 lalu dengan lahan demoplot seluas 23 hektar.

Lahan tersebut merupakan milik Perusda Bali yang terletak di Kecamatan Pekutatan Jembrana.

Panen perdana pisang Cavendish ini dihadiri Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud, Bupati Jembrana I Putu Artha, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali Kemenkeu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Plt. Direktur Produk Ekspor Pertanian dan Kehutanan Kemendag, Management in Charge of Sales and Marketing PT GGP serta Kapolres Jembrana. 

Baca juga: Polresta Denpasar Antisipasi Gangguan Lalu Lintas saat Libur Panjang, Sejumlah Titik Ramai Lancar

Baca juga: Tari Kecak di Pura Uluwatu Kembali Dipentaskan untuk Umum dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar, 31 Oktober: Kasus Positif Bertambah 11 Orang, Sembuh Bertambah 12 Orang

Pengembangan produk holtikultura jenis buah Pisang Cavendish ini terus didorong Pemerintah melalui Kemenko Bidang Perekonomian melalui program Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor. 

Program ini adalah salah satu upaya meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.

Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yakni mendorong petani dan nelayan agar membangun model bisnis korporasi dengan skala ekonomi yang efisien sehingga dapat mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, teknologi, dan memperkuat pemasaran produk.

“Kerja sama kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan petani adalah solusi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kontinuitas produk pisang cavendish sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik bagi pasar lokal maupun pasar global serta sebagai upaya Pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Khusus di Jembrana, hasilnya menurutnya luar biasa.

Bahkan lebih produktif dibandingkan indukannya di Lampung.

Ke depan, produksi di Jembrana akan terus dikembangkan dan telah disepakati dengan provinsi Bali menjadi 300 hektar.

“Untuk awal ini kita penuhi pasar di Pulau Bali. Dan ke depannya kami yakin juga bisa memenuhi kebutuhan di luar Bali bahkan ekspor,” terangnya. 

 Kontribusi ekspor khususnya buah-buahan Indonesia pada tahun 2019 mencapai 95,98 juta USD dengan total volume 110 ribu ton.

Dari total ekspor tersebut, ekspor produk pisang memberikan kontribusi sebesar 11,62% terhadap ekspor buah-buahan nasional dengan nilai 11,15 juta USD dengan volume 22 ribu ton.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Sadis PSK di Bekasi, Polisi Ungkap Kekejian Si Pria & Kondisi Kejiwaan Pelaku

Baca juga: Dikarunia Anak Kembar, Mantan Artis FTV Kadek Devi Bagikan Kabar Hamil Anak ketiga

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta 31 Oktober - 6 November 2020: Taurus Cemburuan, Libra Galau Memilih

Lima negara tujuan utama ekspor utama produk buah-buahan Indonesia yakni RRC, Hongkong, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved