Terlibat Balap Liar, 75 ABG Diamankan Polisi di Wilayah Kota Singaraja
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Made Santika dikonfirmasi Minggu (1/11/2020), tidak menampik jika aksi balap liar marak terjadi di wilayah
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejak dua minggu ini, aparat kepolisian Sektor Kota Singaraja telah mengamankan sebanyak 75 anak baru gede (ABG).
Mereka terlibat dalam aksi balap motor liar alias trek-trekan.
Para ABG itu rata-rata berusia 17 hingga 23 tahun.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Made Santika dikonfirmasi Minggu (1/11/2020), tidak menampik jika aksi balap liar marak terjadi di wilayah Kota Singaraja.
Baca juga: Dispar Badung Akui Kunjungan Wisatawan ke Bali Membludak saat Libur Panjang
Baca juga: 3 Cara Registrasi Ulang BPJS Kesehatan via Whatsapp hingga Care Center, Sudah Bisa Dimulai Hari Ini
Baca juga: 9 ribu Wisatawan Diperkirakan Meninggalkan Bali Melalui Bandara Ngurah Rai Hari Ini
Biasanya, balap liar itu dilaksanakan di sepanjang Jalan Kartini, Dewi Sartika, Penarukan, dan Desa Pemaron tepatnya di depan Volcano Club.
"Sejak dua minggu belakangan ini, setiap hari khususnya di waktu malam minggu kami gencar melakukan operasi balap liar.
Hasilnya, ada sebanyak 75 ABG serta 47 unit motor yang telah dimodifikasi, yang berhasil kami amankan," terangnya.
Dari operasi tersebut, belakangan polisi juga mengetahui, selain untuk meningkatkan gengsi, balap liar ini juga diwarnai dengan taruhan.
"Taruhan sudah pasti ada. Ini sedang kami dalami, karena posisi uang taruhan itu sulit ditemukan.
Biasanya uangnya itu dikumpulkan tidak ditempat trek-trekannya.
Jadi mereka taruhan di grup sosial media mereka.
Sistemnya seperti lamaran, siapa lawan siapa dengan motor apa," jelasnya.
Selain itu, Kompol Santika juga menyebut, ada 10 grup balap liar yang kerap melaksanakan aksi balap liar di kota Singaraja.
Grup tersebut seluruhnya telah diidentifikasi oleh pihaknya, sehingga kedepan diharapankan, balap liar ini tidak lagi terjadi di Singaraja.
Baca juga: Peternak Babi di Badung Diimbau untuk Tidak Takut Beternak Asal Terapkan Biosecurity
Baca juga: Kisah Staf Jenderal Andika Perkasa, Tertarik Masuk TNI karena Pendidikan Gratis, Kini Bintang 3
Baca juga: Kisah Pilu Kartini, Suami Tewas Kecelakaan Tepat 12 Hari Setelah Menikah
Sebagai efek jera, polisi pun memberikan sanksi tilang kepada puluhan ABG itu.
Bahkan, polisi juga memanggil masing-masing orangtuanya, agar kedepan masing-masing orangtua bisa mengawasi anaknya sendiri, agar tidak lagi terlibat dalam aksi trek-trekan.
"Orangtua mereka sudah kami ajak berdiskusi.
Mana kala anak-anaknya sudah kami kembalikan ke orangtuanya, harus diawasi betul-betul, jangan sampai terlibat dalam kelompok balap liar," ucapnya. (*)