Sponsored Content

Bupati Artha Ajak Masyarakat Wujudkan Pemilu Damai 

Jelang pemilukada serentak 9 Desember 2020, Bupati Jembrana I Putu Artha mengajak seluruh komponen mewujudkan pemilu yang damai.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Bupati Artha melantik pejabat eselon II di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana, Senin (2/11/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Jelang pemilukada serentak 9 Desember 2020, Bupati Jembrana I Putu Artha mengajak seluruh komponen  mewujudkan pemilu yang damai.

Bupati juga mengajak masyarakat turut serta menyukseskan pilkada agar lancar dan sejuk tanpa perpecahan. 

Menurutnya, pilkada merupakan tahapan demokrasi sehingga seharusnya dilaksanakan dengan suka cita, rasa gembira semua kalangan.  

“Mari kita laksanakan pilkada dengan damai. Jangan sampai karena  pilkada,  timbul perpecahan. Ribut antar banjar, antar desa bahkan antar pemuda. Berpolitik dengan beretika. Jangan sampai dibenturkan dan diprovokasi orang tidak bertanggung jawab,”ujar Artha usai melantik pejabat eselon II di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Sidak Prokes September-Oktober 2020 di Denpasar: Terjaring 622 Pelanggar Masker, 323 Didenda

Baca juga: Mahasiswa Sampaikan Aspirasi Lewat Sidang Rakyat, DPRD Bali Keluar

Baca juga: Berikan Nama Anaknya Panjang, Rumit dan Unik, Ringgo Agus Rahman: Jangan Dibully Ya

Artha melihat kondisi Jembrana sampai saat ini masih tergolong kondusif.

Tentu hal itu tak lepas dari komitmen kuat dari perangkat penyelenggara pemilu, kinerja TNI/Polri serta kesadaran masyarakat yang tinggi dan dewasa menyikapi perbedaan.

Namun diakuinya, kondisi di media sosial cukup panas.

Baca juga: Registrasi Ulang BPJS Kesehatan Lewat WhatsApp, Cek Nomor dan Caranya di Sini

Baca juga: Buruh Kembali Demo Tolak Omnibus Law: Dua Juta Buruh Saja Mogok Nasional Akan Lumpuhkan Produksi

Baca juga: Tottenham Vs Brighton, Gol Perdana Gareth Bale, Mourinho Bilang Coba Bandingkan Messi dan Ronaldo

Hal itu karena  aktivitas komunikasi dimasa  kampanye yang masif menyebabkan meningkatnya tensi politik.

“Kita berharap panas di medsos tidak dibawa sehingga timbul gesekan dimasyarakat. Selain itu jauhi hoax, karena sudah terbukti sering menyebabkan perpecahan,” kata Artha.

Baca juga: Kendarai Motor Tak Standar, Putu Mahendra Tewas Mengenaskan Setelah Tabrak Tembok Warga di Gianyar

Sejalan dengan komitmen pilkada damai tersebut, Bupati asal Melaya ini juga menekankan pentingnya netralitas PNS dalam tiap perhelatan pilkada. Menurutnya hal itu sudah sangat sering disampaikan . 

“Saya sampaikan melalui sekda jangan main main soal netralitas, karena aturannya sudah jelas jika dilanggar.  Bagi PNS, ada tahapan sanksi yang bisa diberikan, bahkan sanksi terberat bisa diberhentikan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved