Tren Kebun Mini Masyarakat Urban, Berawal dari Hobi Hingga Banyak Peminat di Masa Pandemi

Untuk menghilangkan kebosanan di masa pandemi, berbagai hal dilakukan. Satu di antarnya adalah menghias rumah dengan tanaman.

Penulis: Rizal Fanany | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ida Bagus Agung Surya Dharma Pidada membuat kebun mini di sebuah rumah di Padang Sambian, Denpasar, Minggu (1/11/2020). Ia mulai fokus membuat kebun mini pada tahun 2019. Pesanan naik saat pandemi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 membuat orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Untuk menghilangkan kebosanan, berbagai hal dilakukan. Satu di antarnya adalah menghias rumah dengan tanaman.

Di perkotaan, khususnya di Kota Denpasar lahan berkebun terbilang sempit.

Namun jangan khawatir, kini ada yang namanya kebun mini.

Baca juga: Tes Kepribadian: Apa yang Pertama Kali Kamu Lihat: Wajah atau Orang? Jawabanmu Ungkap Karaktermu!

Sebuah tren baru mengolah tanaman hias yang dilekatkan di bidang-bidang tertentu seperti kayu.

Ida Bagus Agung Surya Dharma Pidada (51), menghias rumah minimalisnya dengan kebun mini yang berisikan beberapa jenis tanaman dan kolam ikan.

Berawal dari hobi dia mulai mencetuskan ide-ide nya untuk mengisi waktu luang. 

"Bermula dari hobi saja untuk membuat kebun mini, kami desain sendiri sehingga banyak yang tertarik mulai dari saudara hingga teman-teman," Kata  Gus Surya, panggilan akrabnya, Minggu (1/11/2020).

Ida Bagus Agung Surya Dharma Pidada membuat kebun mini di sebuah rumah di Padang Sambian, Denpasar, Minggu (1/11/2020). Ia mulai fokus membuat kebun mini pada tahun 2019. Pesanan naik saat pandemi.
Ida Bagus Agung Surya Dharma Pidada membuat kebun mini di sebuah rumah di Padang Sambian, Denpasar, Minggu (1/11/2020). Ia mulai fokus membuat kebun mini pada tahun 2019. Pesanan naik saat pandemi. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ayah tiga anak ini mulai fokus membuat kebun mini pada tahun 2019.

Di masa pandemi ini permintaan masyarakat untuk dibuatkan kebun mini semakin meningkat.

"Awal nya tahun 2019 mulai fokus bikin kebun mini, dulu sih se bulan ada aja 1-2 pemesan, kalau saat ini bisa sampai 6-7 pemesan per bulan. Kadang saya tolak karena lokasinya jauh," ujar dia.

Baca juga: Raja Se-Bali Minta AWK Haturkan Guru Piduka, Hari Ini Aksi Demontrasi Kembali Digelar

Surya mengatakan, biasanya ia menghiasi kebun mini dengan tanaman Bromelia.

Tanaman yang masih satu suku dengan nanas-nanasan ini tidak menghabiskan banyak tempat.

Selain itu pemeliharaan tanaman Bromelia ini juga mudah, cukup ditempelkan saja di batang pohon dengan serabut kelapa dan ditempatkan di tempat yang cukup dengan penerangan sinar matahari.

Baca juga: Berkah Libur Panjang untuk The Nusa Dua, Okupansi Naik Dalam 3 Hari, Disiplin Prokes Adalah Kunci

Sementara anggaran untuk pembuatan kebun mini tergantung permintaan dan tempat saja.

Ia mengatakan biasanya di kebun mini yang ia buat terdapat kolam kecil dan beberapa tanaman yang diletakkan di pot, serta tanaman Bromelia.

"Tergantung permintaan dan tempat saja, kalau kita mau mengirit bisa dengan budget yang sedikit, atau jika ingin kebun yang besar budget yang disiapkan kurang lebih hanya sebesar Rp 1,5 juta," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved