24 Desa Wajib Musdes dan Rancang Pengembangan, Desa Tua Fokuskan Pengembangan Ikon Pohon Kayu Putih

Pemkab Tabanan akan melakukan verifikasi peruntukan terhadap 24 Desa Wisata resmi (kantongi SK) yang ada di Tabanan

Desa Tua
Ikon Desa Tua, Pohon Kayu Putih, Kecamatan Marga, Tabanan 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebelum mendapatkan cipratan dana yang bersumber dari hibah pariwisata, Pemkab Tabanan akan melakukan verifikasi peruntukan terhadap 24 Desa Wisata resmi (kantongi SK) yang ada di Tabanan, Bali.

Verifikasi tersebut bertujuan agar mengetahui seperti apa rencana pengembangan dari desa setempat untuk memanfaatkan anggaran hibah pariwisata tersebut.

"Saat ini sedang berproses. Tapi sebelum pencairan nanti kita akan ada verifikasi peruntukkan terhadap desa wisata yang mendapatkan. Jadi harus ada rancangan pengembangan apa yang akan dilakukan dengan dana yang diperoleh tersebut agar nantinya tepat sasaran," kata Kepala Bapelitbang Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja, Selasa (3/11/2020).

Wiratmaja melanjutkan, selain verifikasi, pihak penerima juga wajib melakukan Musyawarah Desa (Musdes) untuk mengetahui masukan atau keinginan dari masyarakat.

Baca juga: PAD Badung Ditarget Rp 3,3 T, Pjs Bupati: Jangan Sampai Sudah Rancang Belanja,Tapi Anggaran Tak Ada

Baca juga: Sherina Munaf Resmi Dinikahi Baskara Mahendra, Tidak Ada Undangan, Ini Kata Triawan Munaf

Baca juga: Web Pasar BRI, Solusi untuk Bantu Pedagang Berjualan di Pasar pada Masa Pandemi Covid-19

Selanjutnya, dari hasil Musdes tersebut akan diusulkan ke Pemkab Tabanan dan selanjutnya ke pusat untuk mendapatkan hibah pariwisata dalam bentuk BKK Desa Wisata tersebut.

"Setelah semua dilakukan dan cair, baru akan ada tim verifikasi kegiatan yang dibuat," ungkapnya.

Wiratmaja melanjutkan, target pencariannya tersebut adalah pada pertengahan atau pekan ke tiga bulan November ini.

Selanjutnya, ketika proses pencairan hibah akan langsung dikirim ke rekening desa masing-masing.

"Dari desa langsung memberikan ke desa wisata yang mendapatkan hibah. Pencairan dana dilakukan bertahap karena dana hibah yang diberikan pusat bertahap," jelasnya.

Sementara itu, Perbekel Tua, I Wayan Budiarta Putra mengatakan, saat ini masih terus berkoordinasi terkait informasi hibah pariwisata kepada desa wisata tersebut.

Yang jelas pihak Desa Tua berencana akan memprioritaskan pengembangan di salah satu ikon desa setempat yakni Pohon Kayu Putih.

"Kami rencananya akan melakukan pengembangan di salah satu primadona desa kami yakni Pohon Kayu Putih. Itu juga karena ikon desa kami, nanti akan pengembangan mengenai sarana dan prasarananya di sana," jelasnya.

Wayan Budiarta melanjutkan, masih banyak pengembangan yang harus dilakukan untuk mendukung ikon desa wisata di Pohon Kayu Putih tersebut.

Diantaranya, seperti tembok penyengker, toilet, termasuk parkir, serta penunjang lainnya.

"Jadi rencananya untuk pengembangan di satu ikon kayu putih tersebut sambil menunggu konfirmasi dari Pemkab Tabanan. Berapa pun nanti kecukupan anggaran yang kita gunakan disana akan dimaksimalkan," tandasnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved