Cocok Jadi Kado untuk Pasangan, Minat Warga pada Tanaman Kaktus & Sukulen Meningkat di Masa Pandemi

Putu Darmada Eka Putra, staf Dagba Store menuturkan, minat masyarakat terhadap tanaman kaktus dan sukulen cukup tinggi dibandingan tahun sebelumnya

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Tanaman kaktus dipamerkan dalam bursa tanaman hias di Denpasar belum lama ini 

Tanaman kaktus dan sukulen ini biasanya dipakai untuk menghias ruangan dengan meletakkannya di tempat belajar atau meja makan.

Baca juga: Kemungkinan Akan Ada Dua Juara Liga 1 pada Tahun 2021, Ini Penjelasannya

Baca juga: Ini Tanggapan Arya Wedakarna terkait Demo, Mosi Tidak Percaya dan Tuntutan dari Forkom Taksu Bali

Baca juga: Pusat Kebudayaan Bali akan Dibangun di Klungkung, Adhi Ardhana: Kita Tidak Buang Uang

Bagi penikmat tanaman mini, dengan melihat kaktus dan sukulen bisa untuk relaksasi, terlebih jika diletakkan di tempat kerja.

Dari sisi perawatan, tenaman kaktus dan sukulen tergantung dari penempatannya, yakni di dalam (indoor) atau di luar ruangan (outdoor).

Apabila kaktus dan sukulen dipakai indoor disarankan untuk tidak menempatkan pada tempat yang terlalu lembab.

Kondisi lingkungan yang terlalu lembab menyebabkan kaktus dan sukulen menjadi cepat busuk.

"Jadi kalau misalnya di indoor, setidaknya minimal seminggu sekali untuk penyiraman. Seminggu sekali juga kita taruh di tempat yang terkena sinar matahari," jelasnya.

Sementara jika kaktus dan sukulen digunakan di outdoor maka akan lebih sering terkena sinar matahari.

Jika kaktus dan sukulen diletakkan di outdoor, Darmada menyarakan agar dilakukan penyiraman antara dua sampai tiga kali dalam seminggu.

Namun bagi masyarakat yang hendak memelihara kaktus dan sukulen disarankan agar lebih teliti melihat media tanam yang digunakan.

Seandainya media tanam sudah dirasa kering maka sebaiknya segera dilakukan penyiraman.

Sementara jika media tanamnya masih lebab disarankan agar tidak melakukan penyiraman untuk menghindari adanya pembusukan tanaman.

Selain memperhatikan tenggat waktu penyiraman, Darmada menyarankan agar masyarakat yang memelihara tanaman kaktus dan sukulen memperhatikan media tanam yang digunakan.

Dirinya menyarankan agar masyarakat menggunakan pasir Malang sebagai media tanam kaktus dan sukulen dengan ditambahkan sedikit tanah subur atau cocopea.

Media tanam untuk kaktus dan sukulen juga bisa diganti minimal selama enam bulan sekali.

 Hal ini, kata Darmada, sangat baik untuk diterapkan karena akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi maksimal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved