1200 Mahasiswa Jembrana Ajukan Beasiswa Pemkab Jembrana, Pendaftaran Hingga 19 November 2020
Dari 1200 mahasiswa yang mengajukan, hanya sekitar 800 orang saja akan menerima beasiswa sebesar Rp 3 juta untuk satu semester perkuliahan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Widyartha Suryawan
Standar IPK Beasiswa Jembrana Terakhir 3,46 Untuk 800 Mahasiswa
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sebanyak 1200 orang warga Jembrana mengajukan penerimaan beasiswa mahasiswa/mahsiswi berprestasi.
Dari 1200 mahasiswa yang mengajukan, hanya sekitar 800 orang saja akan menerima beasiswa sebesar Rp 3 juta untuk satu semester perkuliahan.
Sebab, kuota APBD murni Jembrana hanya menyediakan untuk 800 orang atau sekitar Rp 2,4 Miliar.
Menariknya, dari standardisasi IPK 3,0 untuk kedokteran dan 3,3 untuk fakultas non kedokteran atau teknik, pengajuan IPK mahasiswa Jembrana di atas rata-rata.
Bahkan untuk semester lalu nilai standar itu mencapai 3,46.
Baca juga: 1.577 Pengendara di Tabanan Terjaring dalam Operasi Zebra Lempuyang 2020
Kabid Mudora Dinas Pendididkan Kabupaten Jembrana, Koming Tri Leksmana mengatakan, beasiswa mahasiswa berprestasi semester saat ini masih berlangsung dan pendaftarannya akan ditutup hingga 19 November mendatang.
Mulai tahun ini menggunakan aplikasi Si Baja (Sistem Beasiswa Jembrana).
Seluruh siswa yang mengajukan harus mengupload persyaratan melalui aplikasi tersebut.
Selain itu, ada juga berkas hard copy yang dikirim ke dinas terkait.
Setelah itu akan dilakukan verifikasi berkas, untuk memastikan berkas yang diupload dan yang dikirim sesuai dengan milik mahasiswa bersangkutan.
“Untuk semester lalu, memang di dalam aplikasi itu nantinya tersistem akan mencari nilai standarnya sendiri. Dan kemarin mencapai 3,46 untuk yang terendah. Mahasiswa Jembrana memang pintar-pintar,” ucapnya Jumat (6/11/2020) kepada Tribun Bali.
Koming mengakui, saat ini anggaran beasiswa yang diambil dari APBD murni itu hanya dapat mematok 800 orang sebagai penerima anggaran beasiswa.
Dalam satu semester sekitar Rp 3 juta.
Sehingga untuk satu tahun atau dua semester maka ada anggaran Rp 6 juta per mahasiswa. Dengan akumulasi, sekitar Rp 4,8 miliar per tahun.
Baca juga: Perbekel Sidakarya Denpasar I Wayan Rena Meninggal Mendadak, Diduga Serangan Jantung
“Dalam aplikasi memang angka IPK itu nanti akan terangking sendiri. Kalau lebih dari 800 itu maka tidak lulus meskipun IPK memenuhi syarat (3,0 kedokteran dan 3,3 tekhnik). Kalau pendaftar tidak lebih dari kuota pasti dapat. Tapi memang IPK di bawah itu tidak dapat masuk ke sistem,” ungkapnya.
Dijelaskan, untuk tahun terakhir atau semester lalu ini, sudah ada 1200 mahasiswa yang mengajukan beasiswa. Mereka menjalani perkuliahan di seluruh Indonesia.
Adapun kualifikasi PTS yang diwajibkan adalah telah terakreditasi A. Sedangkan untuk PTN di mana saja akan diterima.
Pihaknya pun saat ini sedang dalam proses verifikasi untuk semester mendatang yang sudah diajukan oleh para mahasiswa.
“Saat ini dalam proses dan akan berlangsung hingga 19 November mendatang,” jelasnya.
Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu
Koming menambahkan, selain beasiswa mahasiswa berprestasi, pihaknya juga ada program beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu.
Dalam hal ini pendidikan gratis untuk yang miskin sudah diluncurkan sesuai kriteria Perbup.
Syarat utamanya adalah masuk dalam KK Merah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini, mengatakan program beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu ini dibagikan kepada para mahasiswa asal Jembrana yang melaksanakan kuliah khususnya yang menempuh jenjang Diploma III.
“Patokannya adalah mereka yang sudah terdaftar di daftar keluarga yang kurang mampu baik yang ditetapkan oleh Bupati maupun data yang ada di Dinas Sosial. Sepanjang mereka terdaftar disana sampai akhir mereka kuliah selama 3 tahun dan setiap 6 semester akan tetap di biayai,” ujar Wartini. (*)