Kepada Menkop RI, Koster: Waktu Kecil Saya Makan Nasi Cacah, Kecil-kecil Tapi Teruji & Spartan

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan hidupnya sama dengan Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki yakni sama-sama susah.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Menteri koperasi dan UKM RI, Teten Masduki secara simbolis menyerahkan Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) di gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Sabtu (14/11/2020). Bantuan Pemerintah bagi pelaku usaha mikro sebagai upaya membangkitkan perekonomian Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan hidupnya sama dengan Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki yakni sama-sama susah.

Sehingga menurut Koster, pejabat dari orang susah akan lebih mudah berempati dengan orang susah.

"Enaknya pejabat dari orang susah pasti bisa mudah berempati dengan orang susah, kayak beliau saya," kata Koster di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali saat dilaksanakan penyerahan bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM) secara simbolis.

Koster menuturkan hidupnya yang susah saat kecil kepada Tenten saat dirinya makan nasi cacah.

"Makannya waktu kecil nasi cacah. Pak Menteri, di Bali saya makan dari singkong dicacah, didaur, dikeringin, ada basah, itu dimakan. Kalau sekarang dikatakan gizi buruk. Makanya kecil, kurus, tapi teruji hadapi situasi sulit. Orangnya kecil tapi teruji, spartan, kuat berjuang dalam hadapi masalah seperti ini," kisah Koster. 

Baca juga: Koster Klaim Timbulan Sampah Plastik di Hotel, Restoran dan Swalayan Berkurang Sampai 90 Persen

Koster juga mengaku mengaku akan mengembangkan Koperasi dan UMKM dari hulu ke hilir.

Menurutnya di Bali, UMKM tumbuh otodidak, hanya sedikit sentuhan dari pemerintah daerhanya.

"Makanya Kadis Koperasi saya marah-marahin. Jangan gaya, jangan berjarak antara Kadis dengan masyarakat harus menyatu. Kalau curhat artinya ada yang tidak beres dianatar kita, ini artinya Kadis tidak beres, kalau Kadis gak beres, gubernurnya juga nggak beres, simpel aja," katanya.

Ia pun mengatakan tidak bagus melakukan sesuatu dengan pendekatan kekuasaan. 

"Pak Kadis (Koperasi dan UMKM) kalau gitu tak pecat. Betul-betul urusi. Orang susah disusahin, ini kebiasaan dari jaman dahulu orang susah disusahin, haduh kacau," katanya.

Koster juga meminta jika pelaku UMKM melihat ada yang tidak beres agar memunculkannya di koran.

"Ibu bapak pelaku UMKM. Kalau ada keperluan munculin di koran aja, agar saya tahu Kadis saya lelet kerja atau tidak. Ada kebiasaan buruk birokrat bikin atasan senang, saya ingin apa adanya, fakta," katanya.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki pun mengamini jika dirinya dulu orang susah.

"Ya sama orang susah, setelah beliau jadi gubernur saya senang karena tidak percaya beliau jadi Gubernur.  Dan saya disiruh bantu-batu istana. Tahun 2014 saya sering sekali ke sini karena penugasan dari Pak Koster tapi beliau tidak bilang kalau saya ditugasin beliau," katanya.

Baca juga: Koster Sebut Popularitas Arak Bali Semakin Meningkat, Bakal Bersaing dengan Soju atau Vodka

Serahkan Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro
Sabtu (14/11/2020) siang bertempat di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali dilaksanakan penyerahan bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM) secara simbolis.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki.

Dalam kesempatan tersebut, Kadiskop UMKM Provinsi Bali, Wayan Mardiana mengatakan, dari usulan yang diajukan sebanyak 214.118 usaha mikro, yang berhasil divalidasi dan disahkan Kemkop dan UMKM RI sebanyak 131.693 usaha mikro.

Masing-masing usaha mikro tersebut mendapatkan bantuan sebesar Rp 2.4 juta.

Sehingga total bantuan yang diterima Bali untuk usaha mikro yang diberikan presiden lewat Kemenkop dan UMKM sebesar Rp 316.083.200.000.

Penyalurannya dilakukan melalui BNI dan BRI.

"Tujuannya untuk menunjang kelangsungan usaha dan pelaku usaha mikro akibat pandemi. Sasaran BPUM ini yakni usaha mikro dibawah binaan Dinas Koperasi dan UMKM masing-masing wilayah serta telah memenuhi persyaratan," katanya.

Baca juga: Sekitar 7.000 UMKM di Badung Telah Menerima BPUM Melalui Bank BRI

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan jumlah penerima BPUM di Bali ini sangat banyak jika dibandingkan dengan luas wilayah Bali.

Menurutnya, ini adalah hasil komunikasinya dengan Menteri Koperasi dan UMKM saat malam-malam.

"Hasil komunikasi sama beliau malam-malam, penerima BPUM semula sekian, tsambah lagi masih ada pandemi, sudah 131 ribu, banyak ini," katanya.

"Rencana yang dapat 90 ribu, saya godain, masak segitu tambah lagi. Ibu-ibu yang nerima ini jangan kira gampang, serepublik berebut minta. Istilah Balinya, yen sing metimpal luung sing maan (kalau tidak berteman dekat tidak dapat) dan berani juari natakin (tidak sungkan meminta). Jangan kira gampang-gampang, dikira saya tidak serius bekerja dikira," katanya.Mulai tahun 2021 pihaknya mengaku akan menata perekonomian Balo termasuk Koperasi dan UMKM di Bali.

Karena menurutnya, selama 2 tahun kepemimpinannya ia telah fokus pada adat istiadat dan seni Bali dan sudah tuntas.

Sehingga tahun 2021 membangun ekonomi, pariwisata, pertanian, dan industri termasuk koperasi dan UMKM.

Pihaknya juga menyiapkan sistem dalam menata dunia usaha agar dijalankan permanen dan bisa mensejahterakan masyarakat Bali.

"Ke depan kami masih butuh dukungan bapak. Nanti 2021 harapkan bantuan untuk meperkuat fundamental koperasi dan UMKM agar hidup berkembang dengan tatanan permanen dan berkelanjutan," kata Koster.

Menteri Koperadi dan UMKM RI, Teten Masduki mengatakan pihaknya mebdapat alokasi dana untuk 12 juta usaha mikro di seluruh Indonesia.

Bali diprioritaskan mendapat lebih banyak dikarenakan kontribusi Bali melalui pariwisata untuk pusat sangat besar.

"Bali show room untuk Indonesia ke dunua luar. Bali punya faktor pembeda dibandingkan negara tetangga, kalau memperebutkan turis kekhasan budaya, alam, masyarakat ramah harus jadi keunggulan. Kalau ingin seperti Singapura mending langsung ke sana saja," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved