Warga Tebongkang Ubud Gotong Royong Urus Ternak Babi, Pemiliknya Masih Jalani Karantina Covid-19

ternak warga secara gotong-royong urus ternak babi milik warga Tebongkang yang sedang jalani karantina Covid-19.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Dinas Kesehatan Gianyar menggelar tes swab di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Jumat (13/11/2020). 

Sebab metode pelacakan yang dilakukan, untuk satu orang pasien positif Covid-19 dilakukan pengetesan swab pada 20 orang kontak eratnya.

"Karena ini sebuah pandemi, kita menyelesaikannya dengan epidemiologi. Jadi yang kita lakukan, step pertama, adalah semua kasus terkontaminasi harus masuk ke karantina. Langkah kedua, perluasan tracing. Jadi kita perluas lagi terhadap kontak erat dengan target adalah 1 pasien 20 kontak erat, sehingga jumlah yang harus kita lakukan swab adalah, jika ada 32 pasien maka 640 orang akan dites swab," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Tebongkang ini terpapar Covid-19 diduga karena klaster pernikahan dan penguburan jenazah belum lama ini.

Saat ini, pihaknya telah melakukan karantina secara ketat di wilayah Tebongkang. Yakni membatasi setiap aktivitas keluar masuk di banjar ini.

"Karena ini dalam satu wilayah atau satu daerah, maka untuk memperkecil kemungkinan penularan, dengan cara pembatasan mobilitas di banjar tersebut. Baik yang masuk ataupun keluar," ujarnya.

Dia memastikan, pihaknya akan melakukan upaya ketat untuk memutuskan klaster di Banjar Tebongkang.

"Kami juga lakukan surveilans yang cukup ketat terhadap kasus ini. Sehingga kami harapkan, dalam seminggu atau dua minggu ke depan tidak ada penularan tambahan. Dan diharapkan tidak ada kematian," tandasnya.

Cahyani meminta secara tegas supaya masyarakat menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Sebab hanya cara ini yang dapat memutus mata rantai Covid-19, sehingga kehidupan bisa kembali normal.

"Yang kita takutkan adalah dampak selanjutnya daripada kasus ini. Saya imbau pada semua masyarakat, sesuai izin Pak Sekda dan Pak Bupati, bahwa diupayakan 3M. Jadi, kegiatan yang menyebabkan jaga jarak tidak bisa diterapkan, maka kita harus menghindarinya," tandasnya. 

 (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved