Serba Serbi

Balai Hasil Jarahan Perang, Saksi Bisu Kisah Berdirinya Puri Kauhan Ubud

zaman feodal, zaman kerajaan, perang masih kerap terjadi dalam perebutan kekuasaan.

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Bale Gede Puri Kauhan Ubud hasil rampasan perang  

Kekalahan itu tak membuat Oka Negara menyerah.

Ia masih melanjutkan peperangan, padahal pengikutnya hanya tinggal 60 orang saja.

Oka Negara akhirnya gugur dalam perang itu.

Jenazahnya dibawa oleh putrinya Dewa Ayu Muter ke Puri Mas, dan selanjutnya dipulangkan ke Negara.

Ari Dwipayana, sapaan akrabnya, menjelaskan Kerajaan Mengwi terlibat di dalam perang tersebut.

Demikian pula Tjokorda Ketut Rai dan sanak saudaranya. Keterlibatan itu merupakan pilihan politik yang tidak terhindarkan.

“Mengapa, karena di dalam negerinya sendiri, Mengwi sedang mengalami proses pelemahan. Sedangkan di luar negeri, Agung Kerug harus memilih sebuah alternatif untuk mempertahankan Mengwi, di antara adanya dua blok kekuasaan antara Ubud dan Klungkung,” jelasnya.

Di antara dua blok itu, Agung Kerug memilih Ubud.

“Selain melihat kekuatan Tjokorda Gde Soekawati, juga karena memiliki hubungan tali persaudaraan dengan Ubud, melalui Tjokorda Putu Kandel dengan Raja Mengwi terdahulu Tjokorda Made Kandel seperti yang akan dijelaskan pada bagian lain,” katanya.

Dengan demikian keberpihakan Tjokorda Ketut Rai, pendiri Puri Kauhan Ubud dalam Perang Negara I merupakan bagian dari kepentingan negara, karena mengikuti pilihan politik para pejabat tinggi Kerajaan Mengwi. 

Lalu bagaimana dengan Perang Negara II ?

Ari Dwipayana menceritakan, bahwa setelah gugurnya Oka Negara pada tahun 1890.

Punggawa Ubud yang menjadi komando penyelamatan Gianyar, ternyata melakukan aksi pembersihan guna mencari manca-manca Gianyar yang masih dikuasai oleh Klungkung.

Langkah pertama yang dilakukan laskar koalisi Peliatan ini, adalah menghancurkan Puri Negara, istana Oka Negara dengan cara membakarnya.

“Menurut Ide Anak Agung Gde Agung, setelah Tjokorda Oka Negara gugur, istananya tidak dirusak dan bahkan keluarganya masih diizinkan tinggal di dalamnya,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved