Digelar di Denpasar, Indonesia dan Iran Berbagi Pengalaman Praktik Implementasi Kota Layak Anak

Pemerintah Indonesia dan Iran memperkuat kerjasama di bidang perlindungan anak.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Noviana Windri
Pemerintah Indonesia melalui Kemen PPPA dan Pemerintah Provinsi Bali dalam acara Sharing Pengalaman Praktik Implementasi Kota Layak Anak, di Gedung Dharma Negara Alaya, Jalan Mulawarman Nomor 1, Denpasar, Selasa (17/11/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Indonesia dan Iran memperkuat kerjasama di bidang perlindungan anak.

Kerjasama itu teraktualisasi dalam kegiatan berbagi praktik terbaik pelaksanaan kabupaten/kota layak anak.

Kegiatan yang berlangsung dilaksanakan di dua negara secara virtual dan disiarkan langsung di youtube Kemen PPPA pada Selasa (17/11/2020).

Untuk di Indonesia, kegiatan dipusatkan di Gedung Dharma Negara Alaya, Jalan Mulawarman Nomor 1, Denpasar.

Baca juga: WHO Sebut Vaksin Corona Tidak Bisa Langsung Hentikan Pandemi

Baca juga: Banjir Promo dan Penuh Hiburan pada Gelaran Kumala Digifest Special Year End Sale

Baca juga: Harus Adil, Mensos Juliari Batubara Tak Ingin Orang Miskin Penerima Bansos Hanya Itu-itu Saja

Acara dihadiri oleh Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra serta jajaran pejabat Kementerian PPPA.

Kota Denpasar dipilih sebagai tuan rumah karena baru-baru ini dinobatkan sebagi kota layak anak dengan predikat utama.

Sementara di Iran, acara dihadiri Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga Dr. Masoumeh Ebtekar.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam sambutannya menyampaikan posisi Iran sebagai negara penting bagi Indonesia, khususnya dalam kerjasama perlindungan perempuan dan anak antar kedua negara.

Menurutnya, telah banyak program kerjasama yang dilaksanakan kedua negara untuk pemenuhan hak bagi perempuan dan anak.

Lebih jauh ia berujar, upaya untuk mewujudkan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan anak membutuhkan sharing informasi antar negara.

Melalui program berbagi praktik baik ini, kedua belah pihak dapat belajar satu sama lain.

 Masih dalam sambutannya, Bintang Puspayoga mengatakan bahwa Indonesia sangat berkepentingan untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan hak bagi anak.

Hal itu mengingat, 30,1 persen populasi penduduk di Indonesia adalah anak-anak.

“Data itu memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya komitmen dan upaya pemenuhan kebutuhan bagi anak karena mereka akan menjadi generasi penerus dan modal bagi keberlanjutan pembangunan,” urainya.

Baca juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 18 November 2020, Gemini Hindari Stres, Virgo Kendalikan Pola Makan

Baca juga: Rey Utami Bebas dari Penjara, Ungkap Nyaris Bunuh Diri dan Jawab Teka-teki Gugatan Cerai Pablo Benua

Baca juga: Marak Kasus Skimming di Bali, Dit Reskrimsus Polda Bali Masih Lakukan Penyidikan

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved