Harga Terjangkau, TPID Klungkung Gelar Pasar Murah di 16 Desa di Klungkung
TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Klungkung menggelar pasar murah di 16 Desa di Kecamatan Nusa Penida.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Klungkung menggelar pasar murah di 16 Desa di Kecamatan Nusa Penida.
Upaya ini dilaksanakan, untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Apalagi di Kecamatan Nusa Penida terdapat total 5.370 Jiwa yang dirumahkan dan di-PHK
Kabag Perekonomian Klungkung I Nyoman Susanta menjelaskan, pasar murah itu dilakukan secara maraton mulai tanggal 9 November 2020, sampai dengan 26 November 2020.
Baca juga: Guru Pencak Silat di Cilincing Cabuli Dua Muridnya, Sempat Pura-pura Kerasukan
Baca juga: Beralih ke PBI Agar Tetap Aktif, Sujati Akui Pentingnya Memiliki JKN-KIS
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tak Bubarkan Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab, Ini 2 Alasannya
Pertimbangannya, karena masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19 dan kondisi perekonomian masyarakat yang kian menurun, sehingga diperlukan upaya lain penyelamatan ekonomi berupa penyelenggaraan Pasar Murah
" Penetapan lokasi pasar murah di Nusa Penida, karena didasarkan pada fakta yang terjadi di lapangan, yakni transaksi hotel di Nusa Penida dan Lembongan turun sangat drastis, banyak karyawan dan dirumahkan dan di PHK. Ink berdampak pada penurunan daya beli masyarakat," ungkap Nyoman Susanta, Kamis (19/11/2020).
Berdasarkan data yang diterima tim TPID, jumlah pekerja yang dirumahkan/di PHK selama masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Nusa Penida mencapai 5.370 Jiwa.
Baca juga: Terkait Hibah Pariwisata di Badung, Ada yang Menerima hingga Rp 16 Miliar dan Terkecil 82 Rupiah
Baca juga: Jerinx 1,2 Tahun Penjara, ICJR: Putusan Hakim Ini Jelas Berbahaya Bagi Iklim Demokrasi di Indonesia
Baca juga: Selama Tiga Bulan, Pemkot Denpasar Kumpulkan Rp 48,1 Juta dari Hasil Denda Masker
Diharapkan dengan digelarnya pasar murah ini, bisa meningkatkan daya beli masyarakat di tengah lesunya perekonomian karena Covid-19.
" Komoditas yang dijual meliputi beras, minyak goreng, gula pasir dan telur ayam ras. Harganya memang kami buat lebih murah dari pasar umum," ungkap Susanta.
Selama beberapa hari pelaksanaan pasar murah, masyarakat setempat sangat antusias,karena harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan dengan harga di pasaran.
Baca juga: 6 Fakta Sidang Putusan Jerinx, JRX SID Peluk Sejenak Nora Alexandra hingga Hukuman 14 Bulan Penjara
Beras 1 sak yang berisi 10 kilogram, diju dengan harga Rp 9700 per sak. Sementara telor ayam dijual dengan harga Rp 3700 per tray.
" Tanggal 26 November 2020 nanti, pasar murah kami lanjutkan di Desa Lembongan dan Jungutbatu," ungkapnya. (*)