PUPR Denpasar Lakukan Pembersihan Sungai yang Menyasar 9 Titik, Hasilnya Didominasi Sampah Plastik

Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
PUPR Denpasar
Pelaksanaan pembersihan sungai dan saluran air di Denpasar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pasukan Biru Prokasih Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Denpasar melakukan pembersihan sungai, jaring sampah dan saluran air pada Kamis (19/11/2020).

Pembersihan ini menyasar 9 sungai yang  yang tersebar di wilayah Kota Denpasar.

Titik yang disasar yakni salter Tukad Gangga, saluran air Kaliasem, Sungai Juwet Sari, saluran Tukad Gangga, saluran Jalan Moh. Yamin, saluran Jalan Pulau Galang, saluran Jalan Suradipa, Sungai Badung dan saluran Jalan Mekar Desa Pemogan Denpasar.

Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air.

Baca juga: Terkait Hibah Pariwisata di Badung, Ada yang Menerima hingga Rp 16 Miliar dan Terkecil Rp 82 Rupiah

Baca juga: Ini Sosok Marsda TNI Mohamad Tony Harjono, Mantan Ajudan Presiden Jokowi yang Baru Naik Pangkat

Baca juga: Selama Tiga Bulan, Pemkot Denpasar Kumpulkan Rp 48,1 Juta dari Hasil Denda Masker

Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainnya di sungai.

"Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu hujan yang mulai turun di wilayah Kota Denpasar dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi," katanya.

Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik, yakni masih ditemukannya sampah yang memenuhi sungai dan salter penyaring sampah.

Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” imbuhnya.

Ia mengatakan, kebanyakan sampah tersebut merupakan sampah plastik dan sampah rumah tangga.

Jimmy mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah  baik.

Namun demikian, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.

"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," katanya.

Jimmy Sidharta mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya.

Baca juga: Jerinx 1,2 Tahun Penjara, ICJR: Putusan Hakim Ini Jelas Berbahaya Bagi Iklim Demokrasi di Indonesia

Baca juga: Nasib Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli Terbalik di MotoGP 2020

Baca juga: Tangis Pilu Ruliana, Kehilangan 3 Anak dan Ayah Mertuanya dalam Kecelakaan Beruntun

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved