Sampah Medis di RSUP Sanglah Capai 1.000 Kg Per Hari
Di masa pandemi Covid-19 penggunaan berbagai macam alat medis yang meliputi masker, hand sanitizer, face shield dan lain sebagainya meningkat pesat.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Untuk layanan radioaktif dan radiografi tidak terdapat limbah, jika dahulu saat rontgen masih menggunakan masih mengunakan film sehingga terdapat limbah.
Sekarang sudah tidak ada lagi, karena sudah menggunakan CR dan semua hasil-hasil rontgen sudah dapat dilihat langsung melalui handphone.
Memang pada saat menggunakan radioaktif pasti terdapat radioaktif yang keluar namun dengan ruangan pengobatan yang terjamin itu yang mencegah radiasi keluar dari ruangan tersebut.
Untuk jumlah sampah medis dalam sehari capai 1.000 kg lalu untuk sampah non medis di bawa langsung ke TPA. Untuk biaya pengelolaan sampah medis sendiri sebesar Rp 19.000/kg.
Hingga saat ini RSUP Sanglah sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk mulai concern pada penanganan limbah terutama pada rumah sakit serta layanan prasarana lainnya.
Namun sampai saat ini belum dibangun rencana pembangunan incinerator yang dapat meng-cover semua limbah padat di Bali.
Rencananya karena untuk limbah padat medis belum terkelola dengan baik, RSUP Sanglah akan mengelola hal tersebut.
"Contohnya saja limbah yang berasal dari plastik itu bisa diolah dengan di daur ulang sedemikian rupa sehingga hasil dari limbah plastik dapat dijual kembali. Dengan harapan nantinya RSUP Sanglah lebih sedikit mengirim limbah ke luar Bali," terangnya. (*)