KTT G20

Terkait Pemulihan Ekonomi Negara G20 Termasuk Indonesia, Sri Mulyani Sebut Kondisinya Sangat Rapuh

mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakui, pembalikan ekonomi negara G20 masih sangat rapuh, dan jauh dari titik normal.

Editor: Wema Satya Dinata
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018) 

Sehingga, memberikan harapan besar bagi Indonesia untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi.

Baca juga: Tips Menggoreng Cakwe agar Mengembang Sempurna

Baca juga: Termasuk Aries, 5 Zodiak Ini Cerdas Sejak Lahir, Cancer Kaya Pengetahuan, Gemini Berwawasan Luas

Baca juga: Manfaatkan Lahan Minim, Kota Denpasar Terapkan Sistem Yumina-Bumina untuk Perkebunan dan Budidaya

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, hampir semua sektor mengalami perbaikan, dan hal terburuk dari pandemi Covid-19 ia klaim sudah berakhir.

"Artinya di kuartal III 2020 ini menunjukkan the worst is over, atau hal yang paling buruk, dampak terburuk dari Covid-19 yang terjadi di kuartal II sudah kita lewati."

"Sekarang kita di dalam tahap pemulihan," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Dia menjelaskan, sektor yang terpukul pada kuartal II akibat pandemi telah mengalami perbaikan sangat nyata, di antaranya sektor transportasi dan pergudangan.

"Transportasi dan pergudangan membaik secara signifikan, dari yang pada kuartal II terpukul di negatif minus 30,8 persen."

"Pada kuartal III ini sudah di minus 16,7 persen atau melonjak hampir separuhnya," kata Sri Mulyani.

Kemudian, lanjutnya, sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman meningkat pesat atau membaik lebih dari 50 persen.

Sebelumnya, sektor tersebut pada kuartal II negatif 22 persen, lalu pada kuartal III negatifnya hanya 11,9 persen atau pembalikan arah yang cukup besar.

Selain itu, dua sektor kontributor terbesar terhadap perekonomian mengalami perbaikan.

Yaitu industri pengolahan yang di kuartal II negatif 6,2 persen, mengalami pertumbuhan di negatif 4,3 persen.

Sri Mulyani menambahkan, sektor perdagangan besar dan eceran juga menunjukkan perbaikan, dari minus 7,6 persen di kuartal II, menjadi minus 5 persen di kuartal III.

Menurut dia, berbagai stimulus fiskal yang pemerintah berikan, baik dalam bentuk insentif perpajakan maupun dorongan belanja, bisa membantu bangkitkan kembali sektor produksi.

"Hal ini akan terus kita lakukan, dan kita lakukan evaluasi agar semakin memberikan dorongan pemulihan yang makin kuat di sektor-sektor ekonomi tersebut," paparnya.

Resesi

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved