2 Jasad Penduduk Pompeii Ditemukan, Melarikan Diri dari Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu

Dua jasad tersebut ditemukan para arkeolog dalam posisi bersebelahan di sebuah ruang bawah tanah di vila sebagaimana dilansir dari New York Post.

Editor: Kambali
Parco Archeologico di Pompei via AP Photo
Dua jasad yang diyakini sebagai orang kaya dan budak prianya yang melarikan diri dari letusan gunung berapi Vesuvius hampir 2.000 tahun lalu, di sebuah vila di pinggiran kota Romawi kuno Pompeii yang. Kedua jasad itu ditemukan selama penggalian baru-baru ini, pejabat taman arkeologi Pompeii mengatakan Sabtu (21/11/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, ITALIA – Para arkeolog di Italia baru-baru ini menermukan dua jasad pria korban letusan Gunung Vesuvius sekitar 2.000 tahun lalu di kota Pompeii Romawi kuno.

Kedua jasad tersebut diyakini sebagai tuan dan budaknya yang mencoba melarikan diri dari letusan gunung berapi tersebut.

Dua jasad tersebut ditemukan para arkeolog dalam posisi bersebelahan di sebuah ruang bawah tanah di vila sebagaimana dilansir dari New York Post.

Pengumuman temuan dua jasad tersebut diumumkan otoritas arkeologi Italia pada Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Kisah Dahsyatnya Letusan Gunung Merapi November 1994, Wedus Gembel & Petaka di Acara Pernikahan

Para arkeolog percaya bahwa kedua jasad itu sebenarnya lolos daru hujan abu awal.

Namun, keduanya meninggal keesokan harinya karena terkubur material vulkanik dari ledakan kedua Gunung Vesuvius yang dahsyat.

Sementara itu, vila tersebut terletak di pinggiran Pompeii dan telah luluh lantak akibat ledakan kedua dari Gunung Vesuvius pada 78 Masehi.

Di dekat vila tersebut terdapat kandang.

Pada 2017, di kandang itu, para arkeolog menemukan tiga mayat kuda yang masih terikat.

Baca juga: Delapan Gepeng Asal Desa Munti Gunung Diamankan, Satu di Antaranya Berusia 4 Tahun

Dilansir dari Associated Press, dilihat dari tulang tengkorak dan giginya, salah satu jasad pria tersebut diperkirakan berumur 18 hingga 25 tahun ketika tewas.

Para arkeolog beranggapan jika dia adalah budak yang melakukan kerja kasar karena dilihat dari tulang belakangnya yang cukup terkompresi.

Sedangkan jasad pria kedua kemungkinan berusia antara 30 hingga 40 tahun ketika tewas. Jasad ini tampaknya memiliki mantel di bahu kirinya selain tunik.

Direktur Jenderal Arkeologi Kementerian Kebudayaan Italia, Massimo Osanna, mengatakan Kedua jasad itu ditemukan di ruang samping di sepanjang koridor bawah tanah, atau lorong.

Baca juga: Kisah Lima Pelajar di Bali Tersesat Mendaki di Gunung Batu Karu Tabanan, Hanya Andalkan Senter HP

Ruang bawah tanah tersebut pada zaman Romawi kuno dikenal sebagai cryptoporticus.

“Para korban mungkin mencari perlindungan di cryptoporticus, di ruang bawah tanah ini, di mana mereka pikir mereka lebih terlindungi,” kata Osanna.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved