Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi, Begini Tanggapan Cok Ace terkait Pariwisata Bali
Cok Ace mengklaim tidak ada klaster wisatawan, baik di obyek wisata hingga tempat menginap di Bali saat libur panjang Oktober lalu.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Presiden Joko Widodo meminta jatah libur akhir tahun pada Desember 2020 mendatang dikurangi.
Padahal, libur panjang selalu menjadi momentum meningkatnya kunjungan wisatawan di daerah pariwisata seperti Bali.
Jika jatah libur akhir tahun benar dikurangi, maka Bali yang sangat tergantung pada industri pariwisata harus siap kehilangan wisatawan. Terlebih lagi, pariwisata Bali saat ini hanya ditopang oleh wisatawan domestik.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, arahan dari Presiden untuk mengurangi jatah libur akhir tahun tersebut terkait adanya klaster penularan Covid-19 pada wisatawan.
Namun demikian, Cok Ace mengklaim tidak ada klaster wisatawan, baik di obyek wisata hingga tempat menginap di Bali saat libur panjang Oktober lalu.

"Saya kira arahan Bapak Presiden, terkait dengan adanya klaster wisatawan khususnya pada saat libur panjang. Tapi, khusus untuk di Bali, liburan panjang beberapa hari yang lalu tidak menimbulkan klaster wisatawan," kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini, melalui pesan WhatsApp, Selasa (24/11/2020).
Untuk itu, ia tetap mengharapkan kedatangan wisatawan domestik yang ingin menghabiskan libur akhir tahun di Bali.
Namun, dengan catatan, tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Libur Panjang, Ini 6 Tempat Wisata Favorit di Bali: Dari Pinggan Kintamani hingga Pantai Pandawa
Cok Ace memprediksi angka wisatawan domestik yang ke Bali pada libur akhir tahun nanti di atas 10.000 tiap harinya.
Hal ini berkaca pada saat libur panjang Oktober lalu yang jumlah wisatawan ke Bali ada di angka 9.000 tiap harinya.
Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari hari biasa yaitu antara 3.000 sampai 4.000 tiap harinya.
"Kalau angka itu diproyeksikan ke liburan bulan Desember, maka kelihatan Bali bisa tembus di atas 10.000 per hari," kata dia.
Tentang pemotongan libur panjang, ia juga mengatakan tidak berpengaruh pada wisatawan swasta.
Terlebih melihat perkembangan Covid-19 di Bali yang relatif landai sejak beberapa pekan ini.
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Bali Baru 20 Persen, Andalkan Wisatawan Domestik Meski Kunjungan Belum Pulih
Sebanyak 68 orang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali, pada Senin (23/11/2020).
Sementara pasien sembuh sebanyak 63 orang, dan 3 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus secara kumulatif, pasien positif 13.331 orang, sembuh 12.155 orang (91,18%), dan meninggal dunia 414 orang (3,11%).
Kasus aktif menjadi 762 orang (5,72%), yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.
Jadwal Libur Akhir Tahun
Sejumlah destinasi wisata di Indonesia sudah membuka kembali beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh masyarakat Nusantara.
Apabila ingin menjelajahi Indonesia bersama keluarga atau teman, kamu bisa mulai menyusun rangkaian perjalanan mulai dari sekarang untuk libur akhir tahun nanti.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut jadwal libur akhir tahun 2020 yang telah dirangkum, Selasa (24/11/2020):
- Hari Libur Nasional Hari Raya Natal, 25 Desember 2020
- Tahun Baru, 1 Januari 2021
- Cuti bersama
24 Desember 2020
28-31 Desember 2020
Adapun, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai swasta dapat memanfaatkan cuti jadwal cuti bersama yang cukup panjang lantaran cuti besama Idul Fitri 1441 Hijriah digeser ke akhir tahun 2020.
Penggeseran jatah cuti bersama berdasarkan kebijakan dalam Keputusan Presiden tentang Cuti Bersama Pegawai ASN Tahun 2020 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus.
Benarkah libur akhir tahun akan dikurangi?
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo meminta jatah libur akhir tahun dan pengganti cuti Idul Fitri pada Desember dikurangi.
Baca juga: Meski Wisatawan Domestik Tak Berdampak Signifikan, PHRI Badung Harap Kunjungan Meningkat
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Senin (23/11/2020), permintaan dilakukan guna mencegah masyarakat berbondong-bondong pergi liburan yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Instruksi tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Yang berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Firti, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," katanya.
Kendati demikian, saat ini instruksi tersebut masih dalam tahap pembahasan antara Menko PMK, serta para menteri dan kepala lembaga negara terkait dalam sebuah rapat koordinasi.
Alhasil, pengurangan libur akhir tahun dan pengganti cuti Idul Fitri masih belum ada keputusan pasti apakah akan dilakukan atau tidak. (Kompas.com/Imam Rosidin/Nabilla Ramadhian)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi, Ini Tanggapan Wagub Bali" dan "Catat, Jadwal Libur Akhir Tahun 2020"