Disdikpora Jembrana Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di SDN 1 BB Agung

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Jembrana menggelar simulasi Pembelejaran Tatap Muka

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di SDN 1 BB Agung, Kamis (26/11/2020). Nampak para siswa diperiksa dengan termogun sebelum memasuki ruangan pembelajaran. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Jembrana menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kamis (26/11/2020) pagi.

Simulasi digelar untuk menyongsong diadakannya lagi sistem pembelajaran langsung antara guru dan murid di ruangan kelas.

Sekitar 14 siswa mengikuti simulasi yang digelar dalam jangka waktu dua bulan ini.

Kepala Disdikpora Kabupaten Jembrana, Ni Nengah Wartini mengatakan, simulasi sistem PTM yang digelar hari ini, sebagai bagian untuk menyongsong wilayah Jembrana yang sudah masuk zona kuning.

Baca juga: Pemangkasan Libur Cuti Bersama Dinilai Tak Terlalu Berdampak pada Travel Agent, Ini Sebabnya 

Baca juga: Bengkel Kembali Lepasliarkan Tyto Alba, Tyto Alba Efektif Basmi Hama Tikus 

Baca juga: Sekda Badung Adi Arnawa Buka Rakor TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali 

Simulasi PTM sedianya memang sifatnya tidak permanen, karena masih ada beberapa hal yang ditinjau untuk kemudian bisa berlanjut ke sistem pembelajaran kebiasaan baru dengan penyesuaian-penyesuaiannya.

“Tentu ini tidak permanen. Masih diujicobakan selama kurang lebih dua bulanan,” ucapnya, Kamis (26/11/2020), di ruangan kepala sekolah kepada awak media.

Wartini mengaku, bahwa pihaknya selama dua bulan ke depan dalam simulasi ini tetap akan berkoordinasi dengan Satgas Gotong Royong, dan Bhabinkamtibmas setempat.

Sebab, tidak bisa dunia pendidikan berjalan sendiri.

Sehingga perlu pemantauan lebih, supaya simulasi berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti.

Sebab, selama dua bulan pihaknya akan melihat apakah dengan sistem PTM tidak ada penularan virus. Atau malah sebaliknya.

“Jadi kalau siswa SD sesuai dengan SKB ada 26 orang siswa. Tapi untuk PTM maka hanya ada separuhnya yang mengikuti atau 14 orang siswa saja,” jelasnya.

Dalam simulasi ini, sambungnya, pihaknya menunjuk SDN 1 BB Agung dengan beberapa alasan.

Terutama SDN 1 BB Agung ini merupakan sekolah ramah anak, dan menjadi sekolah role model di Jembrana, Bali.

Sehingga, dimulai simulasi pada Kamis (26/11/2020) ini dilakukan dengan sistem on off.

“Jadi kami mencoba pola on off. Separuh masuk hari ini, selanjutnya separuh yang lain di hari berikutnya. Kami coba selama dua bulan. Kalau lancar maka akan dilakukan pola kebiasaan baru,” bebernya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved