Corona di Bali
Kembalikan Geliat Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung Gelar Bimtek Protokol CHSE
untuk mengembalikan geliat atau memulihkan pariwisata Disperinaker Badung melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Cleanliness, Health, Safety,
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung sangat berharap pariwisata di Bali khususnya Badung bisa pulih atau bangkit lagi.
Pasalnya Badung sendiri mengandalkan pendapatan dari pajak hotel dan restoran.
Tidak hanya itu, di saat pandemi covid-19 mendunia, banyak karyawan Hotel dan restoran juga kehilangan pekerjaanya.
Hal itu pun sangat disayangkan pemerintah setempat terutama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Badung.
Baca juga: Masuki Musim Pernikahan, Begini Geliat Usaha Seserahan di Denpasar Saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Jalani Karantani 14 Hari di Lapas Kerobokan, Jerinx Kini Mendekam di Blok Wisma Kuta
Baca juga: Kecamatan Karangasem dan Kubu Masuk Daerah Rawan Banjir Bandang, Warga Diimbau Selalu Waspada
Namun untuk mengembalikan geliat atau memulihkan pariwisata Disperinaker Badung melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) kepada para pekerja hotel dan restoran serta masyarakat termasuk Industri Kecil Menengah (IKM) termasuk penunjang pariwisata.
Bimtek yang akan dilaksanakan selama 18 hari dimulai dari tanggal 30 November 2020 sampai dengan tanggal 19 Desember 2020, bertempat di 4 hotel yaitu Hotel Fairfield, Hotel Harris, Hotel Fontana dan Hotel Swissbell Rainforest.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung IB Oka Dirga mengatakan bimtek tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengembalikan geliat ekonomi di sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Badung.
“Pada intinya kegiatan ini untuk memulihkan kepercayaan wisatawan, untuk berkunjung ke pulau Bali dan Badung pada khususnya.
Dengan harapan Badung dipilih sebagai destinasi yang aman untuk dikunjungi di tengah masih mewabahnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia.” Ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (1/12/2020)
Pihaknya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan berupa bimbingan teknis program CHSE yang diberikan kepada para pekerja hotel, restoran dan masyarakat di wilayah Kabupaten Badung.
Tentunya semua itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait CHSE bagi para pekerja hotel, restoran dan masyarakat di Kabupaten Badung
Dirinya menjelaskan, semenjak pandemi Covid-19, kondisi industri pariwisata di Kabupaten Badung mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Sektor pariwisata yang selama ini merupakan sektor unggulan dan telah memberikan devisa yang sangat besar bagi negara dan pemerintah daerah menjadi tidak berdaya dan mengalami keterpurukan.
Bahkan, akunya, dengan adanya pandemi covid-19 terdapat 532 perusahaan yang melaporkan secara resmi kondisi ketenagakerjaan, dimana sejak Maret 2020 telah terjadi perumahan pekerja sebanyak 42.409 orang serta pemutusan hubungan kerja sebanyak 1.551 orang.
Baca juga: Tes Kepribadian: Mana Rumah Berhantu yang Menarik Perhatianmu? Jawabannya Ungkap Karaktermu
Baca juga: 5 Arti Mimpi Membangun Rumah, Ternyata Tidak Selalu Pertanda Baik
Baca juga: Bawaslu Minta Kapolda Bali Irjen Jayan Danu Lindungi Pengawas TPS dari Ancaman Paslon
“Covid-19 merupakan kejadian extraordinary yang dampaknya signifikan pada sisi kesehatan, sisi ekonomi, hingga sektor keuangan, yang apabila tidak ditangani sesegera mungkin maka akan memperburuk kondisi industri pariwisata. Untuk itu diperlukan langkah cepat dan tepat untuk melandaikan kurva penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali ,sehingga industri pariwisata dapat kembali bergeliat,” bebernya.