PHRI Badung Sambut Baik Dibukanya Kembali GWK Cultural Park

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung menyambut baik dengan dibukanya kembali Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park mula

Tribun Bali/Rizal Fanany
Wisatawan berswafoto di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Ungasan, Badung, Jumat (4/12/2020). GWK dibuka kembali setelah sempat ditutup sejak Maret 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung menyambut baik dengan dibukanya kembali Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park mulai hari ini, Jumat (4/12/2020).

"Kita tetap mendukung setiap sektor usaha pariwisata baik itu hotel, restoran atau pun destinasi objek wisata seperti GWK ya. Ini bagus tentunya terutama untuk menghidupkan reaktivasi pariwisata Bali," ujar Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.

Baca juga: Jika ingin Vaksinasi Covid-19 Sukses, Maka Warga Harus Tetap Menjalankan Protokol 3M

Baca juga: Beli Lahan Pemakaman Covid-19, Pemprov DKI Siapkan Dana Rp 200 Miliar

Baca juga: Update Covid-19 di Bali 4 Desember 2020, Positif: 122 Orang, Sembuh: 68 Orang, Meninggal: 4 Orang

Walaupun memang pada saat sekarang ini kunjungan wisatawan domestik hingga pertengahan Desember menurut Suryawijaya belum banyak bookingan hotel.

Namun masih ada wisatawan domestik itu berlibur ke Pulau Dewata di awal-awal bulan Desember ini khususnya saat weekend.

Baca juga: Perbekel Bungkulan Ditetapkan sebagai Tersangka, Terjerat Pemalsuan Dokumen Sertifikat Hak Milik

Baca juga: Hari Pertama Dibuka Lagi, Kunjungan GWK Cultural Park Capai 700 Orang

Baca juga: Kamar Villa di Sanur Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 25 Juta

“Kita harapkan nanti minggu ketiga di bulan Desember mulai terjadi peningkatan angka kunjungan ke Bali. Karena mereka akan memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru untuk liburan ke Bali,” imbuhnya.

Menurutnya jika terlalu lama tidak beroperasi atau masih tutup tidak menerima kunjungan berdampak juga terhadap mereka seperti merumahkan karyawan lebih lama untuk efisiensi.

Sehingga mereka tidak bekerja lebih lama dan tidak ada pendapatan, tetapi jika sudah dibuka tentu mereka dapat mulai kembali bekerja meskipun tentu secara bertahap.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved