Bali Siap Buka Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Begini Penjelasan Gubernur Wayan Koster
Tidak perlu transit lagi. Karena hari ini dalam kondisi pandemi ini apabila nanti dibuka banyak orang berharap bisa terbang langsung
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Kambali
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah mempersiapkan diri dan mengantisipasi sejak jauh hari seandainya keran wisatawan mancanegara sudah kembali dibuka.
“Kami sudah melakukan tahapan prakondisi melakukan pengetatan protokol kesehatan dengan sejumlah instrumen kebijakan bersama di provinsi Bali untuk wisatawan mancanegara,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster.
Hal itu Koster ungkapkan saat mengikuti video conference dengan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan instansi serta pemangku kepentingan terkait pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali dari Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Pelaku Pariwisata di Bali Kecewa Cuti Bersama Dipangkas, Kunjungan Wisatawan Berpeluang Terdampak
VIDEO: Situasi Bali Terkini, Pantai Berawa Dipadati Pengunjung, Tips Aman dari Covid Saat ke Pantai
Baca juga: Pemerintah Kurangi Cuti Bersama, Kunjungan Wisatawan ke Bali Berpotensi Terdampak
Pertemuan ini membahas situasi terkini di Jepang dan di Bali untuk melihat kemungkinan membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan Jepang dalam waktu dekat.
Pertemuan ini juga dihadiri Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Cucu Koswala, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Sigit Witjaksono.
Juga Kepala Perwakilan BI Tokyo Causa Iman Karana, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Baca juga: INFO Libur Akhir Tahun 2020, Wisatawan Domestik ke Bali Diprediksi 10.000 Lebih per Hari
Baca juga: 5 Ribu Wisatawan Masuk Bali Saban Hari Via Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai
Koster menambahkan, Provinsi Bali sudah menyiapkan diri menerima wisatawan mulai dari bandara hingga ke destinasi wisata.
Di antaranya dengan kebijakan sertifikasi bagi pelaku usaha pariwisata untuk menjamin keamanan sesuai protokol kesehatan.
“Kalau memang ini diizinkan mulai dibuka kami akan melakukan pengelolaan dan kami pastikan itu bisa dikelola dengan baik,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali ini.
Baca juga: Hanya Ditopang Wisatawan Domestik, Tingkat Hunian Hotel di Bali Baru 20 Persen
Penerbangan langsung Bali-Jepang

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menuturkan, hasil survey menunjukkan bahwa minat wisatawan mancanegara untuk ke Bali masih tinggi.
Oleh karena itu Garuda Indonesia menyampaikan siap mengoperasionalkan kembali jalur tradisional penerbangan langsung Bali-Jepang.
Baca juga: Kunjungan Wisnus ke Bali Semakin Meningkat, Kedatangan Rata-rata 5.000 Wisatawan per Hari
“Tidak perlu transit lagi. Karena hari ini dalam kondisi pandemi ini apabila nanti dibuka banyak orang berharap bisa terbang langsung,” ujarnya.
Kesiapan Garuda juga ditunjang dengan keberhasilan mendapat penghargaan sebagai satu dari 20 maskapai di dunia yang dianggap aman untuk bepergian dalam kondisi pandemi.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi berharap pertemuan ini akan menjadi persiapan sehingga ketika pariwisata benar-benar dibuka bisa segera dilaksanakan prosesnya.
“80 persen dari turis Jepang itu destinasi yang dituju adalah Bali,” kata Dubes yang juga mantan anggota DPR RI.
Baca juga: 3 Pantai Ini Direkomendasikan bagi Wisatawan yang Datang ke Bali Versi Harival Zayuka
Oleh karena itu KBRI Jepang menganggap penting untuk membuka kembali jalur penerbangan Bali-Jepang jika kondisi sudah memungkinkan.
Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ida Bagus Made Bimantara (Sade) mengatakan, Kemenparekraf, Kemenlu dan Pemprov Bali sudah sepakat untuk memperluas penerapan standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) di seluruh Bali sebagai salah satu langkah persiapan pembukaan pariwisata mancanegara. (*)