Pilkada Serentak
Rai Mantra Berpesan Wali Kota yang Terpilih Maksimalkan Pengabdian dan Fokus Covid-19
Rai Mantra berpesan pada siapapun yang nanti akan terpilih agar memaksimalkan pengabdiannya untuk pembangunan kota Denpasar
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, tidak lama lagi akan meninggalkan kursi orang nomor satu di Pemerintahan Kota Denpasar dan akan dilanjutkan pejabat Wali Kota terpilih yang baru dalam Pilkada Serentak 2020.
Rai Mantra telah menjabat kepemimpinan sebagai Wali Kota Denpasar sejak tahun 2008 lalu, artinya sudah dua periode pria berusia 53 tahun ini memimpin Kota Denpasar, yakni periode 2008-2010, periode 2010-2015 dan Periode 2016-hingga saat ini.
Sebelum menjabat Wali Kota, Rai Mantra juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Denpasar di era kepemimpinan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, yang kemudian naik menjadi Wakil Gubernur Bali mendampingi I Made Mangku Pastika.
Pada 24 Oktober 2008, Rai Mantra naik mengisi jabatan menjadi Wali Kota Denpasar.
Baca juga: Kapolres Badung Apelkan Seluruh Personil, Ini Arahannya
Baca juga: Cuti Bersama, Disdukcapil Gianyar Tetap Layani Warga
Baca juga: Cerita Menko Airlangga Hartarto Pemerintah Cari Vaksin Covid-19 Sejak Maret 2020
Tonggak kepemimpinannya akan dilanjutkan oleh generasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota berikutnya antara Pasangan Calon 1 dan Pasangan Calon 2 ditentukan lewat Pilkada Serentak, pada Rabu (9/12/2020).
Yakni Paslon 1, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) yang diusung oleh empat parpol yakni PDI Perjuangan, PSI, Hanura, dan Gerindra.
Dan Paslon 2, Gede Ngurah Ambara dan Made Bagus Kertha Negara (Amerta) yang diusung oleh Partai Golkar, NasDem dan Partai Demokrat.
Untuk itu, Rai Mantra berpesan, dalam memimpin Kota Denpasar, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 ini agar siapapun Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih memaksimalkan pengabdiannya untuk pembangunan Kota Denpasar tercinta.
Utamanya, kata pria kelahiran Denpasar, 30 April 1967 itu, adalah fokus untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam rangka menanggulangi pandemi Covid-19 yang melanda Kota Denpasar, Bali, Indonesia dan dunia ini.
Hal itu diungkapkan Wali Kota usai melakukan pencoblosan TPS 17 di Jalan Drupadi XVII, Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, Rabu (9/12/2020).
"Untuk Paslon yang menang, pengabdiannya harus maksimal, terutama dalam Covid-19 ini untuk membangkitkan partisipasi dan kesadaran masyarakat, itu yang diperlukan generasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota selanjutnya," ungkap Rai Mantra.
Dengan mampu membangkitkan partisipasi dan kesadaran masyarakat, maka kata suami dari Selly Mantra itu, akan menjadi titik terang dan solusi untuk membangun Kota Denpasar yang produktif dan sehat kedepannya.
Sedangkan bagi Paslon yang gagal melaju dalam Pilkada Serentak 2020 ini agar tetap turut serta dalam menyukseskan pembangunan Kota Denpasar dengan pengabdian-pengabdian.
"Kepada Paslon yang menang dan kalah, artinya kalau yang kalah bukan dalam artian terus tidak mengabdi," ujar dia.(*).