Corona di Indonesia
Relawan Covid-19 Minta Masyarakat Tak Tiru Artis yang Tes Swab Tanpa Tenaga Medis, Ini Bahayanya
Koordinator Relawan Satgas Covid-19 minta masyarakat tak tiru Edric Tjandra dan BCL yang melakukan tes swab sendiri
Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
TRIBUN-BALI.COM -Koordinator Relawan Satgas Covid-19 minta masyarakat tak tiru Edric Tjandra dan BCL yang melakukan tes swab sendiri.
Bukan tanpa alasan, melakukan tes swab sendiri memiliki risiko yang tinggi.
Berikut ini bahaya melakukan tes swab sendiri tanpa bantuan tenaga medis.
Saat ini tersedia tiga jenis tes corona yang sesuai strandar, mulai dari rapid test, swab PCR, dan swab Antigen.
Baca juga: BCL Tes Swab Sendiri Teman-temannya, Begini Tanggapan Koordinator Relawan Satgas Covid-19
Baca juga: Ada Artis Tes Swab Antigen Sendiri Tanpa Petugas Medis, Relawan Satgas Covid-19: Dapat Dari Mana?
Beberapa artis rutin melakukan tes virus corona sesudah mereka melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang.
Tidak sedikit juga yang melakukan tes mandiri tanpa pendampingan tenaga medis.
Salah satunya Bunga Citra Lestari, dia melakukan tes untuk Vidi Aldiano.
BCL tampak memasukkan alat swab ke dalam rongga hidung Vidi Aldiano dan Nino RAN.
Pasalnya, BCL bukan tenaga profesional untuk melakukan tes terhadap virus corona.
Tidak selesai sampai BCL saja.
Ada Edric Tjandra yang juga melakukan hal serupa.
Edric Tjandra jelas-jelas mengaku melakukan tes swab antigen sendiri.
Dia mencolok hidungnya sendiri dengan alat swab di rongga hidungnya.
Grid.ID mencoba melakukan konfirmasi kepada Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i apakah tindakan tersebut dianjurkan atau tidak.
Baca juga: Seorang Anak Berusia 10 Tahun Asal Bangli Positif Covid-19
Baca juga: 32 Juta PBI BPJS Kesehatan Akan Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Syaratnya
Sebagai tenaga medis, dr. Adda'i tidak menganjurkan seseorang melakukan swab tes mandiri, bukan dilakukan oleh tenaga medis.
"Sangat tidak disarankan, engga boleh, saya sebagai tenaga medis melarang itu supaya tidak diikutin banyak orang.
Udah pandemi ini engga selesai, ditambah gitu semakin banyak penularan, minimbulkan rasa aman yang palsu," kata dr. Muhamad Fajri Adda'i kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Rabu (9/12/2020).
Mengapa tidak disarankan?
Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i.
Pertama, teknik swab yang salah.
Sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.
"Swab itu kan cara mengambilnya, itu kalau kita ngambilnya engga benar itu false negatifnya tinggi.
Swab antigen yang ketika jumlah kumannya sedikit itu kemampuan menemukannya jauh lebih rendah, bahkan beberapa case, itu sensitifitasnya nol," katanya lagi.
Selain memberikan hasil negatif yang palsu, mereka yang melakukan swab mandiri dan tidak dengan pertolongan medis berisiko tinggi.
Baca juga: Rai Mantra Berpesan Wali Kota yang Terpilih Maksimalkan Pengabdian dan Fokus Covid-19
Baca juga: Cerita Menko Airlangga Hartarto Pemerintah Cari Vaksin Covid-19 Sejak Maret 2020
Proses usap yang salah di rongga hidung ternyata bisa membawa masalah baru.
"Betul, kalau di hidung ada namanya kontramedia, ada konkon kayak tulang dilapisi mukosa, ada tiga konka ada yang atas bawah,"
"Kalau kita colok-colok itu bisa berdarah, ada tata cara melakukan swab di hidung pelan-pelan masuknya. Bisa cedera,"
Begitu juga metode swab di mulut, juga memiliki risiko yang besar jika dilakukan sembarangan.
Risikonya mulai dari muntah hingga infeksi.
"Di mulut bisa muntah, karena ada reseptor muntah, kalau dia nusuk sembarangan kena tonsil (amandel), kan tonsilnya bisa berdarah, luka, bisa jadi infeksi," jelasnya.
Selanjutnya, membantu melakukan swab seperti yang dilakukan artis BCL sangat keliru lantaran tidak menggunakan APD yang ketat.
Risiko terpapar virus corona sangat besar jika seseorang yang dilakukan tes tersebut ternyata positif Covid-19.
"Iya risiko juga yang swab bisa ketularan, makanya standarnya harus bagus. Bisa ketularan orang dia mengaga begitu.
Dokter-dokter atau siapapun di tenaga medis yang besangkutan dengan saluran pernapasan pasti APD-nya ekstra," lanjut dia.
Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Pramugari Ini Bikin Konten 18 Tahun ke Atas untuk Hasilkan Uang
Baca juga: Andre Taulany Sakit, Sule Bantah Sahabatnya Terpapar Covid-19 Salah Bantal
Maka dari itu, dr. Muhamad Fajri Add'i mengimbau untuk menlakukan swab tes dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit dan faskes yang memiliki standar untuk melakukan tes corona.
"Sebaiknya di rumah sakit, tenaga medis yang jelas, kalau bisa di rumah sakit atau faskes yang berstandar melakukan itu," tandasnya.
(Grid.ID/Menda Clara Florencia)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kepala Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Minta Warga Tidak Tiru BCL dan Edrick Tjandra Lakukan Tes Swab Corona Tanpa Tenaga Medis, Ini Bahayanya!
