Jaga Kesehatan Mental, Yayasan Anxiety Care Indonesia & Bali Stand Up Paddle Gelar Stand Up for Bali

Yayasan Anxiety Care Indonesia (ACI) bersama Bali Stand Up Paddle (SUP) Community dan dukungan Desa Adat Kelan menyelenggarakan kegiatan Lomba Fun

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Para peserta saat mengikuti Lomba Fun Paddle di Pantai Kelan, Minggu (13/12/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin 

 
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Yayasan Anxiety Care Indonesia (ACI) bersama Bali Stand Up Paddle (SUP) Community dan dukungan Desa Adat Kelan menyelenggarakan kegiatan Lomba Fun Paddle, bertajuk Stand Up for Bali.

Jarak yang ditempuh sejauh 4 kilometer dengan rute Pantai Kelan ke Pantai Jimbaran dan digelar hari Minggu (13/12/2020) di Pantai Kelan, Kuta, Badung.

"Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pemulihan pariwisata Bali yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19 dan sekaligus upaya menjaga kesehatan mental pada masa pandemi," ujar Ketua Yayasan Anxiety Care Indonesia, Gede Eka Sandi Asmadi, disela kegiatan berlangsung.

Baca juga: Penemuan Mayat di Pantai Lepang, Made Kandel Tiba-tiba Ambruk Saat Memancing

Baca juga: Diduga Mabuk, Remaja Ini Tabrak Kendaraan di Sanur Denpasar

Baca juga: Penyelam Asal Jimbaran Hilang Saat Meneliti di Perairan Gili Tepekong Candidasa

Ia menambahkan melalui kegiatan Fun Paddle ini, kami ingin menyampaikan bahwa berolahraga yang rutin dan menjaga pola makan yang sehat dapat membentuk imun tubuh sehingga dapat meminimalisasi potensi tertular penyakit. 

"Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap sektor pariwisata Bali dan menunjukkan bahwa Bali siap menyambut kebangkitan pariwisata dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan," paparnya.

Fun Paddle ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 6 peserta dari Stand Up Paddle Indonesia (SUP ID) Jakarta dan sisanya peserta ekspatriat yang tinggal di Bali dan wilayah lain di Indonesia.

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Kembali Raih BUMN CSR Awards Kategori Gold

Baca juga: Adakan Fam Trip, Disparda Badung Promosikan Pariwisata Aman dan Nyaman Saat Pandemi

Baca juga: Kadiv Humas Polri Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan Demi Pulihkan Ekonomi Pariwisata

Pada lomba fun paddle ini tidak kompetisi dan mencari pemenang lalu diberikan hadiah, hanya sekadar ajang silaturahmi antar anggota SUP Community namun mendapat banyak dukungan berbagai pihak dan SUP Community daerah lain.

Seperti diketahui, pandemi membawa dampak signfikan terhadap penurunan sektor pariwisata Bali. 

Pada Mei 2020 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali turun drastis 99,7 persen.

Dari sisi kesehatan mental, pandemi juga berdampak besar pada penurunan kualitas kesehatan mental masyarakat.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Buronan Bom Bali I di Lampung

Baca juga: Irjen Argo Yuwono Sebut Polri Tetap Lakukan Operasi Yustisi di Kawasan Pariwisata

Pada Mei 2020, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa mencatat terdapat 1.522 orang yang tercatat mengalami gangguan kesehatan mental akibat pandemi Covid-19

Dari jumlah tersebut, 60 persen mengalami kecemasan dan 66 persen mengalami depresi.

"Berdasarkan dua hal tersebut, untuk membantu mendorong kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata ke Bali dan menjaga kesehatan mental melalui kegiatan menyenangkan seperti yang kita adakan hari ini," ungkapnya.

Kegiatan ini didukung juga oleh Priority SUP rental Bali, Travel Square, RAD, Duta Lombok tour dan Transport, Point One Fitness, Villa Canggu (Capila), Fiesta De Bali, Lowcost Bed and Breakfast , Central Motor Indonesdia, Blu Water Orchid, HK sound system, Dome whiskey dan Rumah Asap Bali.

Yayasan ACI baru dibentuk di Jakarta pada 20 Februari 2020 atas surat keputusan Menteri AHU-0004260.AH.01.12.Tahun 2020. 

Yayasan ini dibentuk bertujuan untuk membantu penderita gangguan kecemasan (yang disertai gangguan lambung atau depresi) dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara agar penderita maupun masyarakat dapat membantu kesembuhan para penderita.

Ketidakpahaman penderita, juga memperburuk keadaan kecemasan mereka. 

Terlebih jika pasangan, keluarga, atau orang terdekat penderita tidak mengetahui perihal gangguan anxiety disorder ini.

Hal ini dapat membuat sang penderita mengalami depresi, merasa berbeda, memberatkan keluarga, atau menjadi sulit bangkit dari keadaan kecemasan.

"Karena didasari itu, maka Yayasan ACI ini kami bentuk," jelas Eka Sandi.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved