Sampah Kiriman Mulai Membanjiri Sejumlah Pantai di Badung, DLHK Sebut Terbanyak Ada di Kuta
Sejak beberapa minggu belakangan ini sampah kiriman mulai menepi di sepanjang pesisir pantai di kabupaten Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejak beberapa minggu belakangan ini sampah kiriman mulai menepi di sepanjang pesisir pantai di kabupaten Badung.
Menariknya, sampah kiriman tersebut juga sebagian besar di Pantai Kuta. Sedangkan untuk pantai di wilayah Kuta Utara seperti Canggu, dan pererenan hanya sampah ranting-ranting kecil saja.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, AA Gede Agung Dalem menerangkan, sejak beberapa minggu belakangan ini sampah kiriman memang mulai terlihat menepi di pantai.
Namun kondisinya diakui belumlah terlalu intens dan belum merata persebarannya di seluruh zona pantai barat.
Baca juga: BPBD Karangasem Pasang Alat Peringatan Dini Longsor & Pergerakan Tanah di Wilayah Sega
Baca juga: Disertai Komorbid, 54 Pasien Telah Meninggal Akibat Covid-19 di Tabanan Hingga Hari Ini
Baca juga: Cegah Kerumunan, Masyarakat Klungkung Diimbau Tidak Adakan Pesta Pergantian Tahun
“Sampah kiriman mulai terlihat, tapi ini tidak murni sampah kiriman, karena ada juga sampah dari muara-muara sungai yang hanyut karena hujan yang deras belakangan ini,” ujarnya, Minggu (13/12/2020).
Seperti contoh di Kuta, akunya, ada beberapa sampah kayu dan sampah plastik yang mulai menepi, sedangkan di pantai wilayah kuta utara hanya ranting-ranting pohon yang menepi. “Memang tahun ini sampah kiriman seolah berkolaborasi menepi di pesisir pantai. Tapi volumenya belum terlalu banyak,” tegasnya kembali
Atas kondisi tersebut, pihaknya mengaku belum bisa memperkirakan apakah kondisi sampah kiriman tersebut akan mundur masa puncaknya atau tidak.
Sebab saat ini kondisi musim hujan juga belum bisa diperkirakan kapan puncaknya.
Dimana sampah kiriman tersebut sangat erat kaitannya dengan musim hujan tersebut.
Namun untuk mengantisipasi puncak musim tersebut, pihaknya mengaku telah menyiagakan 4 alat berat.
Sedangkan untuk armada angkut, pihaknya juga menyiagakan 20 armada truk dari DLHK “Untuk alat berat, kita baru menerjunkan 4 alat kita,” jelasnya.
Birokrat asal Klungkung ini pun mengaku saat ini, sampah wilayah Kuta, termasuk Kuta utara hanya dibersihkan oleh petugas yang berjumlah 200 orang.
Pihaknya pun mengaku, sampah tidak terlalu tebal, bahkan sudah dibersihkan secara langsung.
“Tim URC kami sudah siaga untuk mengantisipasi adanya sampah kiriman saat musim hujan ini. Mereka akan disiagakan sepanjang pantai. Untuk sampai di Pantai Kuta sampah pantai yang kita dapat sebanyak 6 Ton. Sedangkan untuk di Canggu Hanya 2 Ton lebih,” ujarnya
Baca juga: Update Covid-19 Kota Denpasar, 13 Desember: Pasien Sembuh Bertambah 15 Orang, Positif 4 Orang
Baca juga: Satu Keluarga Asal Kelurahan Kawan Bangli Positif Covid-19, Satu di Antaranya Bayi Berusia 1 Tahun
Baca juga: Terpisah dari Rombongan, 4 Pendaki Tersesat di Gunung Agung Karangasem
Lanjutnya, AA Gede Agung Dalem mengatakan, terkadang pembersihan juga dilakukan dengan program padat karya yang dilaksanakan dari hibah pariwisata.